Didukung Rusia-Iran, Assad Yakin Tak Akan Lengser

Rabu, 26 Agustus 2015 - 17:55 WIB
Didukung Rusia-Iran,...
Didukung Rusia-Iran, Assad Yakin Tak Akan Lengser
A A A
DAMASKUS - Presiden Suriah, Bashar al-Assad, meyakini jika Rusia dan Iran akan terus mendukung dirinya. Menurutnya, kedua negara itu tidak akan meninggalkannya, meski dorongan agar dirinya lengser sebagai penyelesaian konflik Suriah begitu kuat.

"Rusia dan Iran tidak akan meninggalkan teman-teman mereka," ujar Assad saat berbicara dengan stasiun TV Al-Manar seperti dilansir oleh BBC, Rabu (26/8/2015). Stasiun TV Al-Manar merupakan milik Hizbullah yang sejatinya adalah pendukung Assad.

Assad menyatakan, sejumlah usaha diplomatik untuk menghentikan konflik di Suriah menggeliat sejalan dengan ditandatanganinya perjanjian nuklir internasional antara Iran dengan enam negara kekuatan dunia. Namun, semua itu tidak memberikan terobosan yang berarti.

"Solusinya adalah negara-negara luar berhenti memberikan dukungan terhadap terorisme," ujar Assad merujuk pada kelompok pemberontak dan ISIS.

Sebelumnya, Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan bahwa "netralisasi" dari pemimpin Suriah itu sangat penting untuk mengakhiri krisis di negara itu. "Kita harus mengurangi pengaruh teroris tanpa harus mempertahankan Assad. Kedua terikat satu sama lainnya," ujar Hollande.

Konflik di Suriah bermula dari munculnya demonstrasi anti pemerintah pada 2011. Namun, hal itu berubah menjadi konflik berdarah yang telah menewaskan lebih dari 250 ribu orang. Utusan PBB untuk krisis Suriah, Staffan de Mistura, telah mengusulkan serangkaian dialog yang melibatkan pihak-pihak yang berkonflik di Suriah sebagai sarana menuju pembicaraan damai.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6489 seconds (0.1#10.140)