Protes Peningkatan Kekerasan, Warga Israel Penuhi Jalanan Tel Aviv
A
A
A
TEL AVIV - Ribuan warga Israel memenuhi jalanan Tel Aviv untuk melakukan protes terhadap meningkatnya aksi kekerasan dalam sepekan terakhir. Ribuan warga ini memprotes aksi pembunuhan bayi di Tepi Barat, dan pembantaian di parade Gay di Yarusalem.
Direktur Peace Now Yariv Oppenheimer, yang ikut terlibat dalam aksi di Tel Aviv mendesak kepada pemerintah Israel untuk segera mengambil tindakan tegas, agar kejahatan yang dia sebut kejahatan kebencian itu tidak kembali terulang.
"Kami meminta pemerintah untuk mengambil tindakan tegas terhadap kekerasan di daerah pemukim dan untuk segera memulai kembali proses perdamaian," kata Oppenheimer, seperti dilansir Al Jazeera pada Minggu (2/8/2015).
Sementara itu di Yarusalem, warga Israel di kota tersebut mendesak hal yang sama kepada pemerintah Israel. Mereka juga meminta kepada pemerintah Israel untuk memberikan jaminan keamanan kepada seluruh warga Israel, apapun agama dan pandangan hidup mereka.
Presiden Israel Reuven Rivlin, yang ikut dalam aksi di Yarusalem mengatakan api kebencian sudah terlalu besar, dan mulai menyebar di seantero negeri. "Api kebencian telah menyebar diseluru negara, api kekerasan, kebencian, yang muncul dari keyakinan dan kepercayaan yang menyimpang," ucap Rivlin dalam pidatonya di hadapan pengunjuk rasa.
Seperti diketahui, awal pekan lalu sebuah aksi pembakaran yang diduga dilakukan oleh kelompok garis keras Yahudi di Tepi Barat telah menewaskan seorang bayi. Tidak lama berselang, seorang penganut Yahudi Ortodox menyerang orang-orang yang sedang menggelar parade gay, enam orang terluka, dimana dua diantaranya dalam kondisi kritis.
Direktur Peace Now Yariv Oppenheimer, yang ikut terlibat dalam aksi di Tel Aviv mendesak kepada pemerintah Israel untuk segera mengambil tindakan tegas, agar kejahatan yang dia sebut kejahatan kebencian itu tidak kembali terulang.
"Kami meminta pemerintah untuk mengambil tindakan tegas terhadap kekerasan di daerah pemukim dan untuk segera memulai kembali proses perdamaian," kata Oppenheimer, seperti dilansir Al Jazeera pada Minggu (2/8/2015).
Sementara itu di Yarusalem, warga Israel di kota tersebut mendesak hal yang sama kepada pemerintah Israel. Mereka juga meminta kepada pemerintah Israel untuk memberikan jaminan keamanan kepada seluruh warga Israel, apapun agama dan pandangan hidup mereka.
Presiden Israel Reuven Rivlin, yang ikut dalam aksi di Yarusalem mengatakan api kebencian sudah terlalu besar, dan mulai menyebar di seantero negeri. "Api kebencian telah menyebar diseluru negara, api kekerasan, kebencian, yang muncul dari keyakinan dan kepercayaan yang menyimpang," ucap Rivlin dalam pidatonya di hadapan pengunjuk rasa.
Seperti diketahui, awal pekan lalu sebuah aksi pembakaran yang diduga dilakukan oleh kelompok garis keras Yahudi di Tepi Barat telah menewaskan seorang bayi. Tidak lama berselang, seorang penganut Yahudi Ortodox menyerang orang-orang yang sedang menggelar parade gay, enam orang terluka, dimana dua diantaranya dalam kondisi kritis.
(esn)