Parade Gay di Israel Berubah Jadi Ajang Pembantaian
A
A
A
YARUSALEM - Parade gay yang awalnya berlangsung semarak di Israel, semalam, tiba-tiba berubah menjadi mengerikan setelah seorang penganut Yahudi Ortodox mengamuk. Penyerang yang diketahui bernama Yishai Shlissel, mengubah parade gay itu menjadi lokasi pembantaian setelah dirinya melakukan penusukan terhadap beberapa peserta.
Melansir Sky News pada Jumat (31/7/2015), kepolisian setempat mengatakan, setidaknya enam orang menjadi korban penusukan Shlissel. Ini adalah kali kedua Shlissel melakukan hal ini, setelah kejadian pertama dia lakukan 10 tahun lalu, dan baru bebas dari bui tiga pekan lalu.
Palang Merah Israel mengatakan, dari enam orang korban, dua diantaranya saat ini tengah dalam kondisi yang sangat kritis. "Dua korban kondisinya sangat serius," kata Palang Merah Israel, atau yang dikenal dengan nama Magen David Adom.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu langsung mengeluarkan kecaman keras terhadap insiden ini. Dirinya menuturkan, serangan ini telah mencederai kebebasan berekspresi di Israel.
"Israel menghormati kebebasan setiap individu yang merupakan prinsip dasar yang dianut oleh negeri ini. Kami harus memastikan bahwa setiap pria dan setiap wanita bisa hidup dengan aman, apapun jalan hidup yang mereka pilih," ucap Netanyahu dalam sebuah pernyataan.
Saat ini Shlissel dikabarkan sudah berada dalam penahanan polisi, sedangkan parade gay kembali dilanjutkan tidak lama setelah insiden tersebut. Bahkan, para peserta membuat pesta meriah semalam suntuk.
Melansir Sky News pada Jumat (31/7/2015), kepolisian setempat mengatakan, setidaknya enam orang menjadi korban penusukan Shlissel. Ini adalah kali kedua Shlissel melakukan hal ini, setelah kejadian pertama dia lakukan 10 tahun lalu, dan baru bebas dari bui tiga pekan lalu.
Palang Merah Israel mengatakan, dari enam orang korban, dua diantaranya saat ini tengah dalam kondisi yang sangat kritis. "Dua korban kondisinya sangat serius," kata Palang Merah Israel, atau yang dikenal dengan nama Magen David Adom.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu langsung mengeluarkan kecaman keras terhadap insiden ini. Dirinya menuturkan, serangan ini telah mencederai kebebasan berekspresi di Israel.
"Israel menghormati kebebasan setiap individu yang merupakan prinsip dasar yang dianut oleh negeri ini. Kami harus memastikan bahwa setiap pria dan setiap wanita bisa hidup dengan aman, apapun jalan hidup yang mereka pilih," ucap Netanyahu dalam sebuah pernyataan.
Saat ini Shlissel dikabarkan sudah berada dalam penahanan polisi, sedangkan parade gay kembali dilanjutkan tidak lama setelah insiden tersebut. Bahkan, para peserta membuat pesta meriah semalam suntuk.
(esn)