Mesir Peringatkan Wanita Jangan Mau Dinikahi ISIS via Online

KAIRO - Pemerintah Mesir melalui Otoritas Keagamaan memperingatkan kepada para wanita agar menolak ketika diajak menikah oleh para militan ISIS secara online . Kelompok ISIS selama ini banyak merekrut para wanita dari berbagai negara melalui media sosial.

Otoritas itu menyatakan, bahwa para militan Islamic State Iraq and Syria (ISIS) yang kini bernama Islamic State (IS) terus berupaya menyeret para wanita ke dalam “lingkaran terorisme”.

Otoritas bernama Dar al-Ifta itu, telah mengeluarkan putusan hukum syariah Islam. Isinya meminta para wanita melawan jika diajak menikah oleh militan ISIS melalui konferensi video atau online.

”Dar al-Ifta memperingatkan gadis-gadis, bahwa ajakan (menikah militan ISIS) dengan cara itu bertentangan dengan syariah,” bunyi pernyataan Dar al-Ifta, seperti dilansir Al Arabiya, Kamis (5/3/2015).

Lembaga Dialog Strategis yang berbasis di London telah melansir laporan terbaru bahwa para perempuan jadi target kelompok ISIS untuk direkrut. Mereka kemudian dinikahi para militan ISIS untuk menjaga rumah dan melahirkan anak-anak para militan itu.

Sejak Desember 2014, Mesir telah memberlakukan pembatasan pada warga laki-laki berusia antara 18 hingga 40 untuk bepergian ke Turki dan Libya. Kebijakan itu untuk mencegah agar mereka tidak bergabung dengan ISIS.