Israel Gempur Gaza Lagi, Sayap Militer Hamas Meradang

GAZA - Aksi militer Israel yang kembali menggempur wilayah Gaza, Palestina dalam perang singkat kemarin, membuat sayap militer Hamas meradang. Israel dianggap sedang bermain api.

“Musuh memikul tanggung jawab dampak dari tindakan yang tak diperhitungkannya,” bunyi pernyataan sayap militer Hamas, Brigade Izzudin al-Qassam, mengacu pada serangan militer Israel.

Al-Qassam, memperingatkan bahwa jika Israel terhadap terus melanggar gencatan senjata yang ditengahi Mesir pada Agustus 2014 lalu, maka Israel akan menjadi pihak pertama yang dibakar api yang mereka mainkan.

“Ini adalah pelanggaran berbahaya dan penyimpangan dari semua garis merah, serta (tindakan Israel) yang bermain dengan api,” lanjut pernyataan al-Qassam, seperti dilansir Jerusalem Post, semalam. (Baca: Pertempuran Pecah di Gaza, Satu Tewas)

Sayap militer Hamas itu mengklaim sedang mempertimbangkan untu menanggapi serangan terbaru Israel di Gaza. ”Tampaknya musuh pembunuh ini tidak belajar dari pelajaran keras yang ditanggapi dengan perlawanan di masa lalu,” lanjut pernyataan al-Qassam.

”Musuh berpikir bahwa orang-orang kami dan perlawanan kami telah lelah atau kelelahan setelah perang terakhir,” imbuh al-Qassam mengacu pada perang 50 hari antara Israel dan Hamas di Gaza pada Juli hingga Agustus 2014 lalu.

Kelompok lain di Jalur Gaza, yakni Gerakan Perlawanan Rakyat, memperingatkan bahwa Israel akan membayar mahal atas tewasnya aktivis mereka, Tayseer al-Samiri, dalam perang singkat kemarin. Al-Samiri menjadi orang kedua Palestina yang dibunuh tentara Israel sejak perang 50 hari berakhir.

Serangan Israel kemarin diklaim sebagai respons atas tembakan dari arah Gaza yang menargetkan wilayah Israel.