Kapal Diancam Dikaramkan, Media Malaysia Sebut Jokowi Sekutu AS

Sabtu, 29 November 2014 - 08:43 WIB
Kapal Diancam Dikaramkan, Media Malaysia Sebut Jokowi Sekutu AS
Kapal Diancam Dikaramkan, Media Malaysia Sebut Jokowi Sekutu AS
A A A
JAKARTA - Media Malaysia, Utusan.com.my mengkritik keras Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) yang mengancam menenggelamkan kapal asing pencuri ikan. Media itu menyebut Jokowi sebagai sekutu Amerika Serikat (AS).

Dalam tulisan yang berjudul “Maaf Cakap, Inilah Jokowi” media Malaysia itu menyuarakan protes ancaman Jokowi yang akan menenggelamkan kapal asing penerobos wilayah Indonesia. Sebab, Malaysia mengacu perjanjian kesepahaman di mana kapal asing yang menerobos sebuah wilayah suatu negara hanya akan diusir, tidak dikaramkan. (Baca: Malaysia tak Percaya Jokowi akan Karamkan Kapal Pencuri Ikan)

Arahan itu menggambarkan Jokowi pemimpin yang sedikit angkuh dalam menguruskan isu antara negara. Ini seolah-olah memperlihatkan Jokowi memilih pendekatan konfrantasi, bertentangan dengan gambaran yang diberikan sebelum ini. Tetapi tidak dinafikan sebahagian besar rakyat Indonesia berbudaya dan tatasusila tinggi,” tulis media dengan bahaya campuran Melayu yang dilansir 23 November 2014.

Lebih lanjut, pernyataan Jokowi yang dianggap konfrontatif juga mereka kutip dengan bahasa khas Malaysia.”Tidak perlu menahan mereka. Karamkan bot mereka. Karamkan 10 hingga 20 bot. Itu membuatkan mereka berfikir,” tulis media itu menyalin ucapan Jokowi.

Di akhir tulisan itu, hubungan Jokowi yang dekat dengan AS ikut diulas. Jokowi disebut sebagai sekutu AS, dengan mengacu saat kamapanyenya dulu sebagai calon presiden Indonesia yang menyambangi Duta Besar AS untuk Indonesia, Robert Orris Blake.

Ini seolah-olah mengiyakan Presiden Indonesia ini ada hubungan istimewa dengan AS kerana sejak 1991 Kongres AS mengharamkan penjualan senjata kepada Indonesia berikutan isu Timor Leste. Kini AS sanggup menyediakan sistem pertahanan dan pemantauan berteknologi tinggi di perairan Indonesia termasuk Selat Melaka,” imbuh tulisan berbahasa Melayu itu.

Kementerian Luar Negeri Indonesia, melalui juru bicaranya, Michael Tene, sebelumnya enggan merespons ancaman penenggelaman kapal-kapal asing pencuri ikan di wilayah Indonesia. Namun, Tene membenarkan bahwa ada tindakan tegas terhadap kapal-kapal tersebut. (Baca juga: Total 544 Nelayan Asing Ditangkap, Mayoritas Diduga asal Malaysia)

Menurutnya, ada sekitar 500-an nelayan asing yang ditangkap karena memasuki wilayah Indonesia secara ilegal. Dari 500-an nelayan asing itu, kata dia, diduga mayoritas berasal dari Malaysia.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4368 seconds (0.1#10.140)