Xinjiang Bergolak, China Sebut 40 Perusuh Tewas

Jum'at, 26 September 2014 - 14:42 WIB
Xinjiang Bergolak, China Sebut 40 Perusuh Tewas
Xinjiang Bergolak, China Sebut 40 Perusuh Tewas
A A A
LUNTAI - Pemerintah China menyebut sudah 40 "perusuh" tewas di wilayah Xinjiang, setelah wilayah itu bergolak dalam beberapa hari terakhir.

Yang terbaru, enam warga sipil, dua polisi tewas dalam serangan di Luntai County, Xinjiang semalam. Sebanyak 54 warga sipil dilaporkan terluka.

Menurut pemerintah China, dua “perusuh” ditangkap. Tersangka utama dalam kerusuhan di Xinjiang, Mamat Tursun, ditembak mati.

Kekerasan terjadi hanya dua hari sebelum tokoh Muslim Uighur, Ilham Tohti, dihukum penjara seumur hidup atas tuduhan terlibat separatisme.Tohti, selama ini dikenal sebagai seorang profesor di sebuah universitas di China. Dia divonis penjara seumur hidup pada Selasa lalu.

Amerika Serikat, Uni Eropa, dan beberapa kelompok hak asasi manusia telah menyerukan pembebasan Tohti, 44, karena bisa memicu risiko yang lebih besar, karena kebijakan China dianggap sebagai pembungkaman terhadap suara-suara tokoh moderat Uighur.

Media Global Times, yang merupakan corong pejabat Partai Komunis, dalam sebuah editorial menganggap kasus Tohti berbahaya.”Kasus Tohti itu harus dilihat sebagai peringatan kepada siapa pun yang mencoba mendobrak China,” tulis media China itu, Jumat (26/9/2014).

”Separatis China harus menyadari sepenuhnya, bahwa ada garis merah yang ditarik oleh konstitusi China dan hukum pidana,” lanjut editorial media China tersebut.

Sementara itu, media pemerintah China, Xinhua, melaporkan, informasi tentang jumlah korban jiwa belum bisa diverifikasi secara independen. Sebab, partai berkuasa di China, yakni Partai Komunis membatasi akses masuk ke wilayah yang bergolak itu.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3139 seconds (0.1#10.140)