Intelijen AS: MH17 Ditembak Rudal, tapi Rusia Tak Terlibat

Rabu, 23 Juli 2014 - 08:35 WIB
Intelijen AS: MH17 Ditembak Rudal, tapi Rusia Tak Terlibat
Intelijen AS: MH17 Ditembak Rudal, tapi Rusia Tak Terlibat
A A A
WASHINGTON - Intelijen Amerika Serikat (AS) menyatakan pesawat Malaysia Airlines MH17 memang ditembak separatis Ukraina. Tapi, mereka tidak menemukan keterlibatan Rusia dalam tragedi yang menewaskan 298 orang, termasuk 12 warga Indonesia itu.

Para pejabat AS yang berbicara kepada AP dalam kondisi anonim meyakini, pesawat MH17 ditembak separatis Ukraina dengan rudal SA-11 Buk.

Namun, para intelijen AS tidak menemukan bukti, apakah rudal itu dipasok Rusia. Tak ada bukti juga para separatis dilatih Rusia untuk menembakkan rudal SA-11 Buk.

Jatuhnya pesawat MH17 yang diyakini ditembak rudal telah memperburuk hubungan antara AS, Uni Eropa dan Rusia. Tragedi MH17 tal lepas dari imbas krisis Ukraina yang tak kunjung reda. (Baca: Menlu AS: Rudal Penghantam MH17 Dipasok Rusia)

“Kita tidak tahu nama, kita tidak tahu pangkatnya dan kami bahkan tidak yakin 100 persen asal kebangsaan (penembak MH17),” kata pejabat AS tersebut, yang dilansir semalam (22/7/2014).

Informasi terbaru dari intelijen AS itu mematahkan tuduhan prematur yang sempat disampaikan Presiden AS, Barack Obama beberapa hari sebelumnya. (Baca juga: Obama Yakin MH17 Jatuh Ditembak Rudal)

Obama pernah mengatakan, pesawat MH17 ditembak jatuh dari wilayah yang dikuasai separatis yang didukung Rusia. Obama bahkan meyakini separatis dilatih dan dipersenjatai oleh Rusia dalam penembakan pesawat.

Sebelumnya, deputi juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Marie Harf, mengatakan, semua pihak harus menggunakan akal sehat dengan tidak menelan mentah-mentah bukti yang bermunculan di media sosial. Dia menegaskan intelijen AS sedang mengumpulkan informasi dan bukti-bukti tragedi MH17.

“Kadang-kadang Anda tidak bisa masuk ke semua spesifikasi,” ujarnya kepada wartawan. ”Berdasarkan informasi secara terbuka yang pada dasarnya adalah akal sehat, itu benar. Kita tahu dari mana (rudal) itu ditembakkan, kita tahu siapa yang memiliki senjata ini,” imbuh dia.

”Saya pasti menyalahkan Rusia untuk perilaku separatis pro-Rusia pada umumnya, tetapi kita perlu untuk mendapatkan semua fakta tentang kejadian tertentu. Saya tidak ingin pergi ke sana (dugaan Rusia terlibat tragedi MH17) dan menyalahkan siapa pun sampai kami memiliki semua fakta-fakta,” lanjut Harf.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3530 seconds (0.1#10.140)