Jerman Larang Demonstran Pro-Gaza Berslogan Anti-Yahudi

Selasa, 22 Juli 2014 - 16:32 WIB
Jerman Larang Demonstran Pro-Gaza Berslogan Anti-Yahudi
Jerman Larang Demonstran Pro-Gaza Berslogan Anti-Yahudi
A A A
BERLIN - Pemerintah Jerman mengeluarkan larangan nyanyian dan slogan anti-Semit dalam setiap demonstrasi pro-Gaza, Palestina. Pihak keamanan Jerman juga sedang menyelidiki khotbah ulama radikal yang menyerukan orang-orang untuk membunuh warga Yahudi di Jerman.

Sejak perang Hamas dan Israel pecah di Jalur Gaza, Palestina, demonstrasi yang menjurus pada sikap anti-Semit marak di Jerman. Slogan-slogan anti-warga Yahudi juga ramai diperbincangkan di Berlin. Kondisi itu membuat komunitas Yahudi di Jerman merasa jijik.

Juru bicara Polisi Jerman, Cosima Pauluhn, pada Selasa (22/7/2014) mengatakan bahwa pengunjuk rasa telah dilarang menggunakan seruan untuk menyingkirkan warga Yahudi dalam setiap demonstrasi pro-Gaza.

”Kelompok-kelompok Yahudi dan beberapa orang telah mengajukan tuntutan atas khotbah ulama radikal di Masjid Al-Nur di Berlin pada pekan lalu yang menyerukan untuk membunuh orang-orang Yahudi,” tulis Fox News, mengutip pernyataan Pauluhn. Dia mengatakan polisi sedang menyelidiki insiden itu.

Gejala anti-Semit dalam demonstrasi pro-Gaza juga sempat terjadi di Paris, Prancis beberapa waktu lalu. Bahkan, lantaran tidak terima dalam posisi terancam, sekitar 150 warga Yahudi mengamuk di Paris. (Baca: Demonstran Pro-Gaza di Paris Diamuk Ratusan Warga Yahudi)

Kalompok warga Yahudi atau LDJ itu saat itu juga meneriakkan slogan-slogan rasis. Bahkan Presiden Prancis, Francois Hollande, sempat memperingatkan bahwa ia tidak ingin melihat konflik Israel dan Palestina diimpor ke Prancis.

Bentrokan warga Yahudi dan para demonstran pro-Gaza di Paris sempat pecah di dekat Place de la Bastille. Kendati melakukan aksi anarkis, polisi di Paris tidak menangkap satu orang pun dari kelompok warga Yahudi itu. Dalam aksinya mereka membawa tabung gas, balok logam, tongkat kayu, kursi dan helm untuk menutupi wajah mereka.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4959 seconds (0.1#10.140)