Menlu AS: Rudal Penghantam MH17 Dipasok Rusia

Senin, 21 Juli 2014 - 08:11 WIB
Menlu AS: Rudal Penghantam MH17 Dipasok Rusia
Menlu AS: Rudal Penghantam MH17 Dipasok Rusia
A A A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), John Kerry, mengatakan, ada bukti yang luar biasa bahwa separatis pro-Rusia di Ukraina timur sebagai penembak jatuh pesawat Malaysia Airlines MH17. Dia menuduh rudal SA-11 Buk yang dipakai untuk menembak MH17 dipasok oleh Rusia.

Menurut Kerry, tuduhan itu bersumber dari intelijen AS. Pesawat MH17 ditembak jatuh Kamis pekan lalu. Sebanyak 298 orang di dalamnya, termasuk 12 warga Indonesia tewas.

”Ini cukup jelas bahwa ini adalah sistem (rudal) yang dipindahkan dari Rusia ke tangan separatis,” kata Kerry kepada CNN.

”Kita tahu dengan keyakinan kuat, bahwa Ukraina tidak memiliki sistem rudal seperti itu di mana saja, dan pada saat itu (jatuhnya MH17). Jadi, jelas bahwa jari menunjuk pada separatis,” lanjut Kerry.

Menlu AS itu juga mengecam perilaku aneh, di mana para separatis pro-Rusia mengamhambat penyelidikan dengan memindahkan para jenazah korban MH17. Komentar Kerry itu merujuk pada klaim pemantau internasional, bahwa separatis pro-Rusia di Ukraina timur memindahkan sejumlah jenazah korban MH17 dari lokasi tragedi ke gerbong kereta.

Pihak separatis mengatakan jenazah korban akan disimpan dalam mobil berpendingin. Para jenazah itu harus dipindahkan ke lokasi tragedi MH17 karena panas, dan dikhawatirkan jadi mangsa anjing liar.

Para pemimpin dunia juga menuntut Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk menggunakan pengaruhnya agar membujuk pemberontak Ukraina supaya menyerahkan jenazah para korban. Selain itu, pemberontak juga diminta membuka akses bagi peneliti internasional di lokasi jatuhnya Mh17 di Grabove timur, Donetsk, Ukraina timur.

Kerry menambahkan, bukti separatis yang menembak pesawat MH17 juga diperoleh dari citra satelit. ”Kami mengambil (gambar) citra satelit dari peluncuran (rudal) ini. Kita tahu lintasannya," katanya kepada NBC. "Kita tahu dari mana asalnya. Kita tahu waktunya,” imbuh Kerry, yang dilansir Senin (21/7/2014).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5125 seconds (0.1#10.140)