Kesaksian Anak yang Diculik dan Dicuci Otaknya oleh ISIS

Kamis, 26 Juni 2014 - 14:26 WIB
Kesaksian Anak yang Diculik dan Dicuci Otaknya oleh ISIS
Kesaksian Anak yang Diculik dan Dicuci Otaknya oleh ISIS
A A A
ALEPPO - Seorang gerilyawan dengan topeng hitam berdiri di samping Muhammad, 15. Remaja Kurdi yang diculik dari sekolahnya di Suriah itu kemudian diajak menonton video seorang militan memenggal kepala seoarang pria.

”Ini adalah jihad demi Tuhan,” teriak gerilyawan itu dari kelompok Negara Islam Irak dan Suriah itu dengan menenteng senapan Kalashnikov.

Muhammad mulai bingung.”Apakah Tuhan ingin saya melakukan jihad?," ia bertanya-tanya.

Adegan itu diceritakan sendiri oleh Muhammad yang berhasil melarikan diri setelah lama berada dalam penyaderaan ISIS. Muhammad diwawancarai CNN via telepon pada Rabu, yang dilansir Kamis (26/6/2914).

Muhammad adalah salah satu dari lebih dari 140 anak sekolah Kurdi yang diculik di Suriah bulan lalu oleh ISIS. Selama diculik, Muhammad dipaksa untuk mengambil pelajaran sehar-hari dalam teologi Islam radikal.

Selama dalam penyanderaan ISIS, Muhammad diberikan wawasan tentang cara kerja sebuah organisasi mereka yang ingin menciptakan negara di Suriah dan Irak dengan model khilafah.

Melarikan Diri

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris juga menyaksikan aksi ISIS saat menculik anak-anak sekolah itu.

Menurut kelompok pemantau itu, para militan ISIS dengan truk pickup pada 29 Mei 2014 menghentikan bus yang berisi anak-anak sekolah yang menuju kampung halaman mereka setelah rampung ujian akhir di sebuah SMP di Aleppo.

”Bagaimana Anda bisa duduk dengan gadis-gadis? Dilarang!" teriak seorang militan ISIS dengan akses asing saat memisahkan tempat duduk siswa laki-laki dan perempuan di bus itu. Para siswa laki-laki kemudian mereka bawa.

Menurut Muhammad, para siswa dikawal rombongan ISIS yang konvoi menuju Manbij, Suriah utara. Hampir sebulan kemudian, semua anak laki-laki, mulai usia 14-16 tahun, tetap disandera, kecuali Muhammad dan tiga remaja lainnya yang berhasil melarikan diri.

"Kami semua sangat takut. Dalam perjalanan pulang untuk merayakan ujian yang sudah selesai, kami tidak tahu mengapa mereka membawa kami,” kata Muhammad yang minta nama lengkapnya tidak ditulis karena nyawanya terancam.

Setelah lima hari di penangkaran, Muhammad dan seorang teman sekelasnya minta teman yang lain mengalihkan perhatian ISIS. Strategiya berhasil. Muhammad dan beberapa temannya menyelinap keluar pintu belakang, dan memanjat pagar. Mereka lantas berlari menuju tempat yang aman.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3610 seconds (0.1#10.140)