Rusuh sepakbola tewaskan 15 orang

Sindonews.com - Tragedi di sepakbola kembali terjadi. Setidaknya 15 orang tewas dalam sebuah kerusuhan di Stadion Stampede, Republik Demokratik Kongo setelah polisi menembakkan gas air mata.

Insiden ini terjadi saat pertandingan liga lokal yang mempertemukan Kinshasa marah setelah tim kesayangan mereka dikalahkan tim tamu, Lubumbushi, Minggu (11/5) waktu setempat. Tidak senang timnya kalah 0-1, pendukung Kinshaha melakukan provokasi dan akhirnya meletus kerusuhan.

Pejabat di kota tersebut, Emmanuel Akweti menyebutkan polisi yang mencoba melerai keributan malah dilecehkan. Akibatnya polisi menembakan gas air ke sejumlah orang. Seperti dilaporkan Reuters, Senin (12/5), stasiun televisi lokal menyiarkan bagaimana gumpalan asap naik ke bangku stadion.

Para pendukung yang tak kuasa menahan gas air mata lari tunggang langgang dan ada beberapa mereka terjatuh. "Tercatat 15 orang mati lemas dan 24 lainnya mengalami luka-luka,"ucap Akweti.

Namun, seorang polisi yang enggan disebut identitasnya mengatakan jumlah korban lebih dari 15 orang dan sudah mencapai 18 orang. Seorang saksi mata menyebutkan ada 14 mayat tergeletak di bangku di sebuah rumah sakit di Kinshasa .

Bulan lalu, kematian massal juga terjadi di Kanshaha. Sebanyak 21 orang tewas setelah berdesak-desakan ketika listrik padam dalam sebuah acara festival musik.