Rusuh di Bosnia, kantor kepresidenan dibakar massa

Sabtu, 08 Februari 2014 - 17:07 WIB
Rusuh di Bosnia, kantor kepresidenan dibakar massa
Rusuh di Bosnia, kantor kepresidenan dibakar massa
A A A
Sindonews.com – Demonstrasi rusuh pecah di Sarajevo, Bosnia. Para demonstran membakar gedung kepresidenan sebagai pelampiasan kemarahan mereka terhadap pemerintah.

Demonstrasi yang dimulai sejak Selasa lalu, hingga kini (8/2/2014) telah menyebar di seluruh wilayah di negara itu. Demonstras rusuh itu untuk menuntut kesejahteraan di berbagai bidang.

Kantor berita AP melaporkan, bahwa Sarajevo berada dalam kekacauan semalam. Di mana bangunan dan mobil dibakar massa. Sedangkan para polisi anti huru hara terus mengejar para demonstran dengan pentungan dan tameng.

Setidaknya, 200 orang terluka dalam bentrokan semalam. Kemarin, demonstran juga membakar gedung pemerintah daerah di kota utara Tuzla. Para demonstran juga memerintahkan sekolah-sekolah agar ditutup sementara.

Laporan lain menyebut, sekitar 100 pria dengan penutup wajah menyerbu dan membakar bangunan. Mereka juga mencegah dua mobil pemadam kebakaran untuk mendekati gedung-gedung yang mereka bakar.

Sedangkan kantor berita Reuters melaporkan, setidaknya 6 ribu orang turun ke jalan di Tuzla. Di mana mereka melempari batu ke arah polisi yang bertugas di Sarajevo.

Layanan Darurat Kota, menyatakan, 104 petugas polisi terluka parah, dan 30 warga sipil mengalami luka ringan. Perdana menteri otonom federasi Bosniak - Kroasia Bosnia, Nermin Niksic menggelar rapat darurat dengan para pejabat.

”Kami tengah membahas masalah para pekerja yang dibiarkan tanpa diberi hak-hak dasar, seperti pensiun dan manfaat kesehatan. Namun, di sisi lain situasi telah menjadi kacau,” ujar Niksic, usai rapat.

”Kami tidak akan muncul memberi solusi dengan menghancurkan properti, merusak kendaraan dan jendela, serta melawan polisi,” lanjut dia mengacu pada tindakan anarkis para demonstran.

Para demonstran awalnya terdiri dari para pekerja yang dipecat ketika perusahaan milik negara yang dijual ke swasta bangkrut. Mereka kemudian bergabung dengan ribuan pengangguran dan pemuda untuk menggelar aksi besar-besaran.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3227 seconds (0.1#10.140)