Staf Konsulat AS Divonis 8 Tahun Penjara oleh Pengadilan Turki

Jum'at, 12 Juni 2020 - 04:33 WIB
loading...
Staf Konsulat AS Divonis...
Fethullah Gulen. Foto/Inquirer
A A A
ANKARA - Pengadilan Turki menjatuhkan vonis delapan tahun penjara seorang staf Konsulat Amerika Serikat (AS). Ia dianggap telah membantu organisasi teror bersenjata.

Metin Topuz, seorang penerjemah dan asisten Badan Penegakan Narkoba AS, telah dipenjara sejak 2017. Ia dituduh memiliki hubungan dengan ulama Turki yang berbasis di AS Fethullah Gulen . Pemerintah Turki menyalahkan Gulen atas upaya kudeta yang gagal pada 2016 dan menganggap jaringannya sebagai organisasi teroris.

Penangkapan dan penuntutan terhadap Topuz memicu ketegangan antara Ankara dan Washington.

Tuduhan itu didasarkan pada kontaknya dengan seorang petugas polisi yang diyakini sebagai anggota jaringan pengikut Gulen yang luas. Topuz mempertahankan kepolosannya selama persidangan dan diperkirakan akan mengajukan banding atas putusan tersebut.

Kedutaan Besar AS di Ankara menyatakan kekecewaannya atas keputusan pengadilan.

"Kami belum melihat bukti yang kredibel untuk mendukung keyakinannya dan berharap itu akan segera dibatalkan," kata Kedutaan Besar AS di akun Twitter resminya seperti dikutip dari The Globe and Mail, Jumat (12/6/2020).

Kedutaan Besar AS mengatakan: “Selama hampir tiga dekade, Topuz melakukan pekerjaan luar biasa yang dihargai dan dipuji oleh para pejabat dan warga negara dari kedua negara. Di bawah arahan kami, ia mempromosikan kerja sama penegakan hukum antara Turki dan AS, berkontribusi pada keselamatan orang-orang di kedua negara.”

Dalam kata-kata penutup dalam pembelaannya sendiri sebelum putusan, Topuz mengakui telah melakukan kontak dengan polisi Turki, polisi paramiliter dan pejabat bea cukai sebagai bagian dari pekerjaannya dengan DEA dan tidak memiliki cara untuk mengetahui bahwa para pejabat ini terlibat dalam tindak pidana.

"Sebagai bagian dari tugas saya dengan DEA, di bawah instruksi dan pengamatan atasan saya, saya memiliki ribuan kontak dengan 309 pejabat penegak hukum untuk mencegah kejahatan," kata Topuz.

"Saya tidak melakukan kejahatan dan tidak memiliki hubungan dengan (jaringan Gulen)," tegasnya.

Gulen, yang telah berada di pengasingan di AS sejak 1999, membantah terlibat dalam upaya kudeta yang menewaskan sekitar 250 orang dan melukai sekitar 2.000 lainnya.
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Dipantau Kim Jong-un,...
Dipantau Kim Jong-un, Korea Utara Gelar Latihan Serangan Balik Nuklir
AS Akan Bikin Bom Nuklir...
AS Akan Bikin Bom Nuklir Baru Bernama B61-13, Kekuatannya 24 Kali Lipat Bom Hiroshima
Aktivitas Sektor Jasa...
Aktivitas Sektor Jasa China Menurun di Tengah Tekanan Tarif AS
9 Fakta Unik Paus Leo...
9 Fakta Unik Paus Leo XIV yang Bikin Dunia Terbelalak
Xi Jinping Tegaskan...
Xi Jinping Tegaskan Rusia dan China akan Lawan Paksaan di Panggung Dunia
Film Baru Ungkap Identitas...
Film Baru Ungkap Identitas Penembak Jitu Israel Pembunuh Jurnalis Shireen Abu Akleh
Robert Prevost, Paus...
Robert Prevost, Paus Pertama dari Amerika Serikat
Robert Francis Prevost...
Robert Francis Prevost Jadi Paus Pertama Kelahiran Amerika
Pakistan Bombardir India,...
Pakistan Bombardir India, New Delhi Siaga Tinggi
Rekomendasi
Jurus Pakuwon Group...
Jurus Pakuwon Group Genjot Penjualan Properti
IDEC 2025 Jadi Ajang...
IDEC 2025 Jadi Ajang B2B Strategis Industri Kesehatan Gigi
Perang India-Pakistan...
Perang India-Pakistan Memanas, S&P Global Peringatkan Soal Risiko Utang
Berita Terkini
Bill Gates dan Bisnis...
Bill Gates dan Bisnis Vaksin: Sumbang Rp2,6 Triliun tapi Minta Uji Vaksin TBC pada Rakyat Indonesia
India Gunakan S-400...
India Gunakan S-400 Rusia, Tembak Jatuh 3 Jet Tempur Pakistan Termasuk F-16
AS Akan Bikin Bom Nuklir...
AS Akan Bikin Bom Nuklir Baru Bernama B61-13, Kekuatannya 24 Kali Lipat Bom Hiroshima
Pertama Kali, India...
Pertama Kali, India Gunakan S-400 Rusia dan Drone Israel dalam Perang Melawan Pakistan
Aktivitas Sektor Jasa...
Aktivitas Sektor Jasa China Menurun di Tengah Tekanan Tarif AS
Perang Makin Panas,...
Perang Makin Panas, Giliran India Tembak Jatuh Jet Tempur F-16 Pakistan
Infografis
13.000 Senjata Nuklir...
13.000 Senjata Nuklir Dimiliki oleh 9 Negara, Terbanyak AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved