Mantan Diktator Gambia Terbang ke Pengasingan di Guinea Ekuatorial

Minggu, 22 Januari 2017 - 14:53 WIB
Mantan Diktator Gambia Terbang ke Pengasingan di Guinea Ekuatorial
Mantan Diktator Gambia Terbang ke Pengasingan di Guinea Ekuatorial
A A A
BANJUL - Mantan pemimpin Gambia Yahya Jammeh terbang ke pengasingan di Guinea Ekuatorial. Jammeh diasingkan setelah mengundurkan diri di bawah tekanan dari negara-negara Afrika Barat untuk menerima kekalahannya dalam pemilu pada Desember lalu dari Presiden Adama Barrow.

"Jika sesuatu seperti itu (tidak menerima hasil pemilu) terjadi dengan cara yang sama di negara ECOWAS lain, akan mendapat perlakuan yang sama," kata Kepala Komisi ECOWAS Marcel de Souza mengatakan pada konferensi pers di ibukota Senegal, Dakar, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (22/1/2017).

Kepergian Jammeh sekaligus mengakhiri ketegangan setelah ribuan pasukan Senegal dan Nigeria masuk ke negara itu. Hal ini juga membuka jalan bagi Presiden Adama Barrow untuk kembali ke Gambia.

"Aturan yang menakutkan telah hilang dari Gambia untuk selamanya. Untuk kalian semua yang dipaksa oleh keadaan politik untuk meninggalkan negara kami, Anda sekarang memiliki kebebasan untuk kembali ke rumah," kata Presiden Adama Barrow, yang dilantik pada Kamis lalu di kedutaan Gambia di Senegal.

Sebelum pergi ke pengasingan, Jammeh sempat menuntut amnesti, hak untuk pergi ke dan dari Gambia dan pengakuan untuk partai politiknya sebagai imbalan atas kepergiannya. Namun permintaan itu tidak dituruti.

Jammeh didampingi oleh Presiden Guinea Alpha Conde dan Presiden Mauritania Mohamed Ould Abdel Aziz yang memediasi pengasingannya saat menuju pesawat. Sebuah pesawat lain akan mengangkut keluarga dan para pembantunya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5146 seconds (0.1#10.140)