Jet Prancis 23 Kali Cegat Pesawat Tempur Rusia di Langit Baltik

Minggu, 08 Januari 2017 - 13:38 WIB
Jet Prancis 23 Kali Cegat Pesawat Tempur Rusia di Langit Baltik
Jet Prancis 23 Kali Cegat Pesawat Tempur Rusia di Langit Baltik
A A A
PARIS - Empat jet Mirage Prancis minggu ini telah menyelesaikan tugas selama empat bulan di Lithuania. Selama masa tugas itu, mereka terlibat permainan kucing dan tikus dengan pesawat tempur Rusia. Tercatat, mereka 23 kali terlibat kontak dengan pesawat tempur Rusia.

"Kami menggunakan istilah 'mencegat' tetapi lebih baik untuk mengatakan 'mengidentifikasi' dan 'mengamati'," kata Letnan Kolonel Isaac Diakite di pangkalan Siauliai di Lithuania Utara yang beku.

"Rusia sangat berhati-hati untuk tetap berada di wilayah udara internasional, terbang sepanjang daerah Baltik tanpa pergi lebih ke dalamnya. Mereka memiliki hak untuk berada di sana, tapi begitu juga kami," katanya lagi seperti dikutip dari Economic Times, Minggu (8/1/2017).

"Jadi kami melepasnya untuk melihat-lihat, mengidentifikasi pesawat, dan memotretnya untuk menunjukkan jika kami juga berada disana," jelasnya lagi.

Pesawat Rusia telah terbang dekat dengan perbatasan utara NATO selama beberapa tahun sekarang. Jumlah penerbangannya meningkat setelah krisis Ukraina di mulai tahun 2014.

"Ini adalah permainan kecil, demonstrasi kekuatan untuk menunjukkan bahwa mereka kembali setelah armada mereka menjalani modernisasi skala besar," kata Jenderal Olivier Taprest, komandan pertahanan udara Perancis, yang mengambil bagian dalam upacara di Siauliai untuk menandai akhir dari penyebaran.

Radar NATO secara teratur mendeteksi pesawat tempur Sukhoi, pesawat transport Antonov, dan pembom strategis jarak jauh Tupolev melintasi yang disebut Omega Line. Omega Line adalah garis diri yang dikenakan NATO yang membentang dari Norwegia. Pelanggaran terhadap garis itu akan memicu peringatan di pangkalan NATO dan pesawat tempur akan bergegas terbang ke lokasi.

Menurut perwira Prancis, hal itu dilakukan hanya untuk unjuk kekuatan ke Amerika Serikat (AS). "Itu benar-benar tidak berguna dari sudut pandang taktis, tapi mengirim pesan: jika Anda menghitung jarak terbang, itu menunjukkan Anda bisa mencapai New York," kata Taprest.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5011 seconds (0.1#10.140)