Soal Penangguhan Kerja Sama Oleh TNI, Ini Kata Australia

Rabu, 04 Januari 2017 - 15:45 WIB
Soal Penangguhan Kerja Sama Oleh TNI, Ini Kata Australia
Soal Penangguhan Kerja Sama Oleh TNI, Ini Kata Australia
A A A
CANBERA - Australia akhirnya angkat bicara mengenai keputusan TNI untuk menangguhkan kerjasama militer. Negeri Kanguru itu menyatakan pihaknya telah mendapatkan informasi resmi mengenai penangguhan kerjasama itu.

"Indonesia telah menginformasikan Australia kerjasama pertahanan akan ditangguhkan. Akibatnya, beberapa interaksi antara dua organisasi Pertahanan ditunda sampai masalah ini diselesaikan. Kerjasama di dibidang lain terus berjalan," kata Menteri Pertahanan Australia, Marise Payne.

"Australia berkomitmen untuk membangun hubungan Pertahanan yang kuat dengan Indonesia, termasuk melalui kerjasama dalam pelatihan. Kami akan bekerja dengan Indonesia untuk mengembalikan kerjasama penuh sesegera mungkin," sambungnya dalam sebuah pernyataan tertulis yang diunggah di situs resmi pemerintah Australia, pada Rabu (4/1).

Sementara itu, terkait penyebab penangguhan kerjasama ini, Payne menuturkan pihaknya telah menyelidiki hal tersebut. Dia menegaskan hal itu menjadi perhatian khusus pemerintah Australia.

"Kepala Angkatan Pertahanan Australia, Marsekal Mark Binskin, menulis kepada mitranya dari Indonesia, Jenderal Gatot Nurmantyo, dan memberikan penjelasan bahwa hal ini akan ditangani secara serius dan kami akan menyelidiki masalah yang diangkat," ucapnya.

"Tentara Australia telah benar-benar priahtin dengan apa yang terjadi, dan penyelidikan atas insiden tersebut sedang diselesaikan," tukasnya.

Sebelumnya diwartakan, Kapuspen TNI, Mayor Jendeal Wuryanto menyatakan Indonesia menangguhkan kerjasama militer karena alasan teknis. "Semua bentuk kerjasama telah ditangguhkan. Ada hal-hal teknis yang perlu dibahas. Sangat mungkin kerjasama akan kembali dilakukan jika semua masalah itu telah selesai," kata Wuryanto.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4455 seconds (0.1#10.140)