Pembajak Pesawat Komersil Libya Bersedia Bebaskan Sandera

Jum'at, 23 Desember 2016 - 20:20 WIB
Pembajak Pesawat Komersil Libya Bersedia Bebaskan Sandera
Pembajak Pesawat Komersil Libya Bersedia Bebaskan Sandera
A A A
VALLETTA - Seorang pria nekat membajak sebuah pesawat komersil Libya. Ia mengaku memiliki granat tangan dan meminta pesawat dialihkan ke Malta, di mana ia mendarat dengan 118 orang di dalamnya.

Kepada kru pembajak mengaku pro Gaddafi dan bersedia membebaskan seluruh 111 penumpang pesawat dengan jenis Airbus A320 jika tuntutannya dipenuhi. Namun ia menolak untuk membebaskan awak pesawat begitu laporan Times of Malta.

Tidak diketahui apa tuntutan dari pembajak. Beberapa laporan mengatakan pelaku pembajakan lebih dari satu orang seperti dikutip dari Reuters, Jumat (23/12/2016).

Pasukan Malta telah mengambil posisi beberapa ratus meter dari pesawat yang terparkir di landasan dan tidak ada yang terlihat naik atau meninggalkan pesawat. Mesin pesawat saat ini masih hidup, 45 menit setelah mendarat pada pagi hari.

"Beberapa penerbangan lainnya di Bandara Internasional Malta dibatalkan atau dialihkan," bunyi laporan Times of Malta. Sejumlah besar pejabat keamanan terihat di bandara untuk berjaga-jaga atas segala kemungkinan yang terjadi setelah berita pembajakan pesawat diketahui.

Pesawat telah terbang dari Sebha di barat daya Ibu Kota Libya, Libya. Pesawat tersebut milik badan usaha milik negara Libya, Afriqiyah Airways. Malta adalah sebuah pulau kecil di Mediterania, anggota Uni Eropa, yang berjarak sekitar 500 km (300 mil) utara dari Tripoli.

Pembajakan besar terakhir di Malta adalah pada tahun 1985, ketika warga Palestina mengambil alih sebuah pesawat Egyptair. Pasukan komando Mesir menyerbu pesawat dan puluhan orang tewas.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3289 seconds (0.1#10.140)