Tumbalkan Kambing untuk Tangkal Sial, Maskapai Pakistan Diledek

Selasa, 20 Desember 2016 - 15:04 WIB
Tumbalkan Kambing untuk Tangkal Sial, Maskapai Pakistan Diledek
Tumbalkan Kambing untuk Tangkal Sial, Maskapai Pakistan Diledek
A A A
ISLAMABAD - Maskapai Pakistan International Airlines (PIA) diledek publik Pakistan karena mengorbankan seekor kambing di sebelah pesawat untuk menangkal nasib sial. Kambing itu disembelih di samping pesawat seminggu setelah tragedi jatuhnya pesawat PIA yang menewaskan 47 orang.

Pesawat turboprop milik masakapai PIA yang dibuat produsesn ATR Eropa jatuh menabrak gunung di wilayah utara Pakistan pada 7 Desember lalu. Pesawat meledak dan terbakar. Semua orang di dalamnya, yakni 47 orang tewas.

Penyembelihan kambing di samping pesawat PIA berlangsung hari Minggu di Bandara Islamabad. Foto-foto penyembelihan kambing viral di media sosial dan disambut cemoohan dari para pengguna media sosial.

Para netizen meledek maskapai PIA karena memboikot standar keselamatan dan mendukung takhayul.

”Ini bukan lelucon; #Pakistan menciptakan aturan keamanan baru untuk pesawat yang mengalami kecelakaan di udara #PIA,” tulis pengguna Twitter, Asim Yousafzai, seperti dikutip AFP, Selasa (20/12/2016).

Pengguna Twitter lain, Rahoon Rashid, menulis; ”(Kambing hitam) tidak menjaga pesawat dan penerbangan, tidak efisien.”

Surat kabar terkemuka, Dawn, juga menyuguhkan laporan praktik pengorbanan kambing oleh masakapai PIA itu di halaman depan, pada edisi hari Senin kemarin dengan judul, “PIA: on a wing and a prayer” yang berarti “PIA: pada sayap dan doa”.

Pengorbanan kambing itu telah dikonfirmasi oleh juru bicara PIA Danyal Gilani. Menurutnya, penyembelihan kambing di samping pesawat tersebut sebagai "tanda terima kasih” dari beberapa karyawan sebelum dimulainya kembali penerbangan armada ATR dari maskapai PIA. Dia tidak mengomentari tuduhan publik bahwa maskapai mendukung praktik takhayul.

Kepala maskapai PIA Muhammad Azam Saigol telah mengajukan pengunduran diri pekan lalu dengan alasan “pribadi”. Dia mundur setelah tragedi jatuhnya pesawat PIA.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5606 seconds (0.1#10.140)