Media Beijing: Hadapi Trump, China Harus Tambah Senjata Nuklir

Jum'at, 09 Desember 2016 - 14:02 WIB
Media Beijing: Hadapi Trump, China Harus Tambah Senjata Nuklir
Media Beijing: Hadapi Trump, China Harus Tambah Senjata Nuklir
A A A
BEIJING - Media Beijing, Global Times, yang dikenal sebagai corong pemerintah menyerukan China untuk menambah senjata nuklir lebih banyak untuk menghadapi Donald Trump, Presiden terpilih Amerika Serikat (AS). Seruan muncul dalam editorial media tersebut yang terbit pada hari Kamis.

Editorial media China itu semakin mengobarkan perseteruan Beijing dengan Washington. Seruan menambah senjata nuklir muncul setelah Trump mengecam China via Twitter terkait beberapa kebijakan luar negeri, termasuk soal militerisasi di Laut China Selatan.

“China harus secara signifikan meningkatkan pengeluaran militer dan membangun senjata nuklir lebih (banyak) sebagai respons terhadap Presiden terpilih AS Donald Trump,” bunyi editorial Global Times.

“China harus membangun lebih banyak senjata nuklir strategis dan mempercepat penyebaran rudal balistik antar-benua, DF-41, untuk melindungi kepentingannya, Trump harus mencobanya karena menyudutkan negara dengan cara yang tidak dapat diterima,” lanjut editorial itu, yang dikutip Jumat (9/12/2016).

”Pengeluaran militer China pada 2017 harus ditambah secara signifikan,” imbuh editorial surat kabar Beijng yang terbit dalam bahasa Inggris dan China tersebut.

Global Times sejatinya bukan bagian dari media resmi negara, namun memiliki hubungan dekat dengan Partai Komunis, partai berkuasa di China. Meski kerap digunakan para pejabat China sebagai “palu retorika”, tetapi media itu juga kerap diperingatkan karena sering menggunakan bahasa bombastis.

Perseteruan China dan Donald Trump terbaru terjadi setelah China mempersoalkan pembicaraan telepon Trump dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen. Dalam percakapan telepon tersebut, Tsai mengucapkan selamat kepada Trump yang terpilih sebagai presiden AS.

Beijing yang menganggap Taiwan sebagai provinsinya yang “nakal” memperingatkan Trump soal kebijakan “one-China”, di mana AS hanya mengakui China sebagai pemerintah yang berkuasa atas wilayah Taiwan.

Dalam lanjutan editorialnya, Global Times menulis, ”Kita (China) harus lebih siap secara militer mengenai pertanyaan Taiwan untuk memastikan bahwa mereka yang menyarankan kemerdekaan Taiwan akan dihukum, dan mengambil tindakan pencegahan dalam kasus provokasi AS di Laut China Selatan.”
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4531 seconds (0.1#10.140)