Inovasi Gadis Gaza: Hasilkan Listrik dari Lilin

Jum'at, 02 Desember 2016 - 04:23 WIB
Inovasi Gadis Gaza: Hasilkan Listrik dari Lilin
Inovasi Gadis Gaza: Hasilkan Listrik dari Lilin
A A A
GAZA - Seorang gadis remaja Palestina di Jalur Gaza telah menemukan cara untuk mengatasi krisis listrik kronis, dengan membangun sebuah perangkat yang dapat menghasilkan listrik dari energi panas lilin. Gadis bernama Shahd Abu Lebda, 16, ini menemukan ide itu ketika merasakan pemadaman listrik secara teratur di Gaza.

Lebda mengaku memegag prinsip bahwa orang yang membutuhkan pertolongan akan menemukan cara.”Itu yang mendorong saya menemukan sebuah alat yang menghasilkan muatan listrik untuk ponsel pintar dari energi panas yang berasal dari lilin,” katanya, seperti dikutip Russia Today, semalam.

Inovasi dari gadis Gaza ini memicu reaksi beragam di media sosial. Ada yang mengkritik, tapi ada juga yang memuji dan memberikan dukungan.

”Listrik membutuhkan energi, berapa banyak lilin yang saya perlukan agar baterai (ponsel) terisi penuh?,” tulis pengguna Facebook, Nasser Ramadan.

”Tapi itu akan membutuhkan banyak lilin sebelum Anda mengisi penuh satu baterai ponsel, saya berharap dia bisa menciptakan lebih banyak alternatif, bukan hanya lilin,” kata Carolina D Dela Paz, pengguna Facebook lainnya.

Suplai listrik di Jalur Gaza berasal dari tiga sumber utama. Menurut data Koordinator Bantuan Kemanusiaan (OCHA), listrik sekitar 60 megawatt (MW) disuplai oleh satu-satunya pembangkit listrik milik Otoritas Palestina. Sedangkan listrik sekitar 30 MW diimpor dari Mesir, dan 120 MW disuplai dari Israel.

Pembangkit Listrik Gaza (GPP) ditutup sepenuhnya pada April 2016 setelah kehabisan bahan bakar akibat kekurangan dana. Penutupan tersebut memicu pemadaman listrik yang dapat mencapai 18-20 jam dalam satu hari.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4559 seconds (0.1#10.140)