Mayoritas Publik Nilai Cawe-cawe Jokowi karena Ingin Pemilu 2024 Damai

Senin, 24 Juli 2023 - 21:09 WIB
loading...
Mayoritas Publik Nilai Cawe-cawe Jokowi karena Ingin Pemilu 2024 Damai
Mayoritas publik menilai isu cawe-cawe Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena ingin memastikan Pemilu 2024 berjalan aman dan damai berdasarkan hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia. Foto/Dok Setpres
A A A
JAKARTA - Mayoritas publik menilai isu cawe-cawe Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) karena ingin memastikan Pemilu 2024 berjalan aman dan damai berdasarkan hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia. Sekitar seperempat masyarakat di Indonesia mengetahui pernyataan Jokowi yang akan turut serta (cawe-cawe) dalam Pilpres 2024.

Kendati demikian, isu cawe-cawe masih mendapat sentiment positif dari mayoritas masyarakat. Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menuturkan, mayoritas masyarakat menilai Jokowi harus tetap netral jelang kontestasi pesta demokrasi tahun depan.

“Ada 25,3 persen yang tahu isu cawe-cawe Jokowi. Dari yang tahu, sebanyak 64,6 persennya menilai isu cawe-cawe karena Jokowi ingin memastikan Pemilu 2024 berjalan aman dan damai,” kata Burhanuddin saat memaparkan hasil survei bertajuk ‘Kepemimpinan Nasional dan Dinamika Elektoral Jelang 2024 di Mata Generasi Muda’ secara virtual, Minggu (23/7/2023).



Survei tersebut dilakukan dalam rentang 20-24 Juni 2023, menempatkan 1.220 responden melalui wawancara tatap muka, dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen. Menurut Burhanuddin, mayoritas masyarakat lebih setuju bahwa makna cawe-cawe yang dimaksudkan Jokowi demi memastikan pesta demokrasi berjalan aman dan damai.

Dari basis seluruh responden, temuan Indikator, sentimennya pun tetap positif. Itu karena sebanyak 61,6 persen menilai isu cawe-cawe Jokowi guna memastikan pemilu berjalan aman dan damai. “Hingga saat ini, mayoritas masyarakat lebih setuju makna cawe-cawe yang dimaksudkan Presiden untuk memastikan Pemilu 2024 berjalan aman dan damai, tapi pada kelompok yang tahu persepsi negatif hampir dua kali lipat,” ungkap Burhanuddin.

Burhanuddin menuturkan, jika Jokowi berpihak pada salah satu calon presiden, masyarakat tidak lantas resisten meski tidak berlaku mayoritas. Di sisi lain, Burhanuddin mengingatkan, mayoritas masyarakat menilai Jokowi harus tetap netral dan tidak berpihak kepada salah satu kontestan.

“Mayoritas masyarakat menilai Jokowi harus netral atau tidak berpihak kepada salah satu capres tertentu. Oleh karena itu, makna cawe-cawe yang pernah terungkap harus tetap terjaga, dalam rangka memastikan Pemilu 2024 berjalan aman dan damai,” pungkasnya.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0932 seconds (0.1#10.140)