Tegang, India Dituduh Kerahkan Kapal Selam ke Pakistan

Sabtu, 19 November 2016 - 03:27 WIB
Tegang, India Dituduh Kerahkan Kapal Selam ke Pakistan
Tegang, India Dituduh Kerahkan Kapal Selam ke Pakistan
A A A
ISLAMABAD - Angkatan Laut Pakistan menuduh India mengerahkan kapal selam ke perairan territorial Islamabad, di mana salah satu kapal selam telah dicegah. Tuduhan ini muncul saat ketegangan dua negara nuklir itu meningkat.

Islamabad juga menuduh New Delhi mengobarkan pemberontakan di wilayahnya. ”Angkatan Laut India, dalam rangka memenuhi desain jahatnya, mengerahkan kapal selam. Angkatan Laut Pakistan, waspada dan menggunakan keterampilan ekstrem, mencegah kapal selam India untuk memasuki perairan Pakistan,” bunyi pernyataan Angkatan Laut Pakistan.

Angkatan Laut Pakistan menyatakan pengerahan kapal selam oleh India dilakukan di wilayah selatan pantai Pakistan. Aksi pencegahan kapal selam India itu telah direkam.

”Angkatan Laut Pakistan sepenuhnya siap mempertahankan perbatasannya dan mampu menanggapi setiap agresi,” lanjut pernyataan Angkatan Laut Pakistan, seperti dikutip Dawn, Sabtu (19/11/2016).

Sementara itu, India menganggap Pakistan membuat tuduhan palsu.”Pernyataan Angkatan Laut Pakistan adalah kebohongan terang-terangan. Tak satu pun dari kapal kami berada di daerah itu,” kata juru bicara Angkatan Laut India, Kapten D K Sharma.

Sumber di Angkatan Laut India menilai ada yang janggal dari tuduhan Angkatan Laut Pakistan. ”Mengapa kapal selam India muncul ke permukaan atau datang ke kedalaman snorkling dekat perairan Pakistan? Kapal selam dimaksudkan untuk menjadi tersembunyi, dan tidak membuat kehadirannya begitu mudah diketahui saat misi pengumpulan data intelijen atau dalam pertempuran yang sebenarnya,” imbuh sumber sumber Angkatan Laut India kepada Times of India.

Tuduhan Pakistan ini muncul sepekan setelah seorang komandan militer Pakistan mengklaim 11 tentara India tewas dalam bentrokan di lintas perbatasan di Jalur Kashmir. Namun, India menolak klaim Pakistan tersebut.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4710 seconds (0.1#10.140)