PM Belanda Pertimbangkan Cabut Dukungan Perjanjian UE-Ukraina

Sabtu, 29 Oktober 2016 - 04:53 WIB
PM Belanda Pertimbangkan Cabut Dukungan Perjanjian UE-Ukraina
PM Belanda Pertimbangkan Cabut Dukungan Perjanjian UE-Ukraina
A A A
AMSTERDAM - Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte mengatakan pemerintahnya dapat mengajukan usulan untuk mencabut dukungan negaranya atas perjanjian Uni Eropa (UE) dan Ukraina. Belanda adalah satu-satunya negara UE yang tidak meratifikasi perjanjian tersebut.

Seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (29/10/2016), Rutte mengatakan penolakan atas perjanjian itu akan menjadi sebuah kesalahan dan akan melemahkan persatuan Eropa. Tetapi pilihan itu akan menjadi nyata jika upaya untuk menemukan kompromi gagal pada akhir pekan.

Rutte ingin mencari kompromi antara Ukraina, Uni Eropa dan partai oposisi domestik yang akan memungkinkan perjanjian tersebut dilaksanakan dan menghormati hasil referendum.

"Penolakan Belanda akan menyebabkan kerusakan besar dan saya harus melakukan segala sesuatu untuk membawa pandangan yang menemukan dan meyakinkan pihak yang masih belum yakin," katanya.

"Ini lebih besar dari Belanda sendiri. Kami adalah bagian dari masyarakat internasional yang lebih luas, bertindak sebagai salah satu front untuk stabilitas di perbatasan kita dan melawan agresi," imbuh Rutte.

Perjanjian dengan Kiev, dicapai setelah Rusia mencaplok Crimea dari Ukraina Maret 2014 dan Rusia kemudian memberikan dukungan kepada pemberontak. Saat ini kesepakatan tersebut masih berlaku namun masa depan perjanjian ini bergantung pada Belanda.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3920 seconds (0.1#10.140)