Myanmar Konfirmasi Kasus Pertama Infeksi Virus Zika

Jum'at, 28 Oktober 2016 - 01:18 WIB
Myanmar Konfirmasi Kasus Pertama Infeksi Virus Zika
Myanmar Konfirmasi Kasus Pertama Infeksi Virus Zika
A A A
NAYPYIDAW - Televisi negara milik Myanmar melaporkan seorang wanita asing yang tengah hamil di kota terbesar negara itu, Yangon, telah didiagnosis terinfeksi virus Zika. Ini adalah kasus pertama virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti di negara itu.

"Seorang wanita asing di Yangon yang tengah hamil ditemukan terjangkit virus Zika dan pemeriksaan lebih lanjut sedang dilakukan," MRTV melaporkan tanpa memberikan rincian lebih lanjut seperti dikutip dari Reuters, Jumat (28/10/2016).

Juru bicara Kementerian Informasi Myanmar, Myint Kyaw mengatakan, itu adalah kasus Zika pertama yang dikonfirmasi di Myanmar. Dua warga Myanmar, satu tinggal di Singapura dan satu di Thailand, diidentifikasi terinfeksi virus itu pada bulan September.

Seorang pejabat dari Kementerian Kesehatan Myanmar, Nyan Win Myint mengatakan, awal bulan ini tindakan screening di bandara internasional telah ditingkatkan. "Kami sudah melakukan kampanye kepedulian yang luas dan langkah-langkah anti nyamuk di seluruh negeri dengan berkoordinasi dan bekerjasama dengan kementerian lain dan media. Kami melakukan ini bersama-sama dengan langkah-langkah anti demam berdarah," katanya.

Ia juga mengatakan pemantauan cacat lahir pada bayi sedang dilakukan di 17 rumah sakit utama di seluruh negeri bekerjasam dengan Organisasi Kesehatan Dunia. Tidak ada laporan kelahiran bayi yang terkena dampak virus Zika.

Zika telah menyebar ke sekitar 60 negara dan wilayah sejak wabah ini diidentifikasi tahun lalu di Brazil. Virus Zika meningkatkan peringatan atas kelahiran langka cacat lahir microcephaly serta gangguan neurologis lainnya dapat menyebabkan pada bayi dan orang dewasa.

Singapura dan Thailand - negara yang paling terkena dampak di Asia Tenggara - telah mencatat total sekitar 800 kasus Zika, termasuk puluhan wanita hamil. Tidak ada pengobatan atau vaksin untuk infeksi Zika. Perusahaan dan para ilmuwan berlomba untuk mengembangkan vaksin yang aman dan efektif untuk Zika, tapi tembakan pencegahan tidak diharapkan akan siap untuk digunakan secara luas untuk setidaknya dua atau tiga tahun.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3337 seconds (0.1#10.140)