Pertahankan Mosul, ISIS Diduga Bakal Gunakan Senjata Kimia

Rabu, 19 Oktober 2016 - 09:27 WIB
Pertahankan Mosul, ISIS Diduga Bakal Gunakan Senjata Kimia
Pertahankan Mosul, ISIS Diduga Bakal Gunakan Senjata Kimia
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mengeluarkan peringatan bahwa militan ISIS akan menggunakan senjata kimia dalam perjuangannya mempertahankan Mosul. Para pejabat militer telah mulai menguji fragmen roket yang kemungkinan menggunakan bahan kimia setelah ISIS menggunakan gas mustard dalam sejumlah serangan beberapa bulan terakhir.

Sejumlah foto yang beredar menunjukkan para tentara menggunakan masker gas seolah mempersiapkan diri untuk kemungkinan ISIS menggunakan senjata kimia.

"Mengingat perilaku tercela ISIS dan dengan mencolok mengabaikan standar dan norma-norma internasional, menggunakan cara ini tidak mengherankan," kata seorang pejabat AS seperti dikutip dari Express, Rabu (19/10/2016).

Meski begitu, Washington tidak percaya jika ISIS telah berhasil mengembangkan senjata kimia mematikan. Sebaliknya, AS menyatakan bahwa senjata konvensional adalah ancaman terbesar bagi pasukan Irak dan Kurdi karena mereka berusaha untuk merebut kembali kota Mosul.

Dalam dua hari terakhir, Mosu yang menjadi kubu terakhir ISIS di Irak telah dibombardir. Kelompok ekstrimis itu sendiri telah kehilangan lebih dari 75 mil persegi wilayahnya sejak serangan dimulai. Diperkirakan 1 juta warga sipil masih berada di Mosul, kota yang dikuasai ISIS sejak dua tahun lalu.

Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi dikatakan terjebak di kota yang telah terkepung ini. Keberadaan al-Baghdadi dan pembuat bom ISIS Fawzi Ali Nouimeh akan membuat anggota ISIS akan bertempur sampai mati untuk melindungi kota.

Pemimpin Organisasi Internasional untuk Migrasi Irak, Thomas Weiss mengatakan, ia berharap ISIS tidak menggunakan warga Mosul sebagai tamenng manusia. "Kami juga takut, dan telah ada beberapa bukti bahwa ISIS mungkin menggunakan senjata kimia kepada anak-anak, orang tua, orang cacat, akan sangat rentan," katanya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4977 seconds (0.1#10.140)