Lavrov: Kami Mendesak Penyelidikan Serangan Konvoi PBB di Suriah

MOSKOW - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov tampaknya mulai gerah dengan tudingan Rusia sebagai pihak yang melakukan serangan terhadap konvoi bantuan kemanusiaan PBB di Suriah. Tudingan itu disampaikan oleh Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara Eropa.
Dalam sebuah pernyataan, Lavrov menyatakan, Moskow akan mendesak diadakannya penyeldikan penuh atas serangan yang turut menewaskan 12 anggota Bulan Sabit Merah Suriah, sebagai pihak yang ditunjuk PBB untuk mengirimkan bantuan itu.
"Kami akan menuntut penyelidikan yang paling menyeluruh," kata Lavrov dalam sebuah wawancara dengan NTV, seperti dilansir Sputnik pada Senin (26/9).
Rusia sejatinya telah beberapa kali menyampaikan bantahan atas tudingan yang menyebut mereka bertanggung jawab atas serangan terhadap konvoi bantuan PBB tersebut. Rusia bahkan telah merilis video yang menunjukan pergerakan konvoi bantuan PBB itu.
Moskow justru menyebut mereka mendeteksi keberadaan pesawat koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) di atas konvoi PBB saat serangan itu terjadi. Namun, AS dengan tegas langsung membantah klaim Rusia tersebut.
Serangan itu sendiri terjadi pada tanggal 20 September lalu. Konvoi bantuan PBB terkena serangan saat mereka tengah membongkar muatan yang berisi pakaian, makanan, dan obat-obatan untuk warga Aleppo itu.