Marak Pemerkosaan, Menteri India Larang Turis Wanita Pakai Rok

Selasa, 30 Agustus 2016 - 11:25 WIB
Marak Pemerkosaan, Menteri India Larang Turis Wanita Pakai Rok
Marak Pemerkosaan, Menteri India Larang Turis Wanita Pakai Rok
A A A
AGRA - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata India, Mahesh Sharma, melarang turis wanita asing mengenakan rok dan gaun pendek ketika berlibur di India. Larangan itu menyusul maraknya kasus pemerkosaan di Delhi dan kota-kota lain di India.

Mahesh Sharma juga meminta kaum perempuan tidak keluar rumah atau bepergian di malam hari demi keselamatan mereka.

”Untuk keselamatan mereka sendiri, wanita turis asing tidak harus memakai gaun pendek dan rok. Budaya India berbeda dari budaya Barat,” kata Sharma di Agra, kota di mana Taj Mahal berdiri.

“Kami tidak mencoba untuk mengubah preferensi siapa pun. Saya hanya prihatin,” katanya lagi, seperti dikutip dari Telegraph, Selasa (30/8/2016).

Larangan pemakaian rok bagi turis perempuan asing itu telah disosialisasikan melalui brosur yang disiapkan untuk turis menjelang musim liburan India dari Oktober sampai Maret.

Sharma juga menyarankan kepada perempuan untuk mencatat nomor registrasi kendaraan yang mereka gunakan saat berada di India dan menyampaikan nomor itu ke teman-teman mereka sebagai langkah keamanan tambahan.

Dia menyoroti maraknya pemerkosaan, termasuk yang melibatkan para perempuan asing di Delhi dan kota-kota lain di India. Kejahatan itu kerap terjadi di taksi dan angkutan umum lain.

Pada 2015, polisi India mencatat rata-rata enam pemerkosaan dilaporkan terjadi setiap hari.

Larangan pemakaian rok bagi turis perempuan itu memicu kemarahan publik. Namun, Menteri Sharma meremehkan reaksi itu.

”Saya belum memberi petunjuk khusus tentang apa yang mereka (turis perempuan) harus pakai atau tidak dipakai,” katanya. ”Kami tidak mencoba untuk mengubah preferensi siapa pun.”

Partai-partai oposisi dan aktivis hak-hak perempuan mengecam komentar Sharma sebagai misoginis (orang yang benci wanita).
Ranjana Kumari dari kelompok adovokasi perempuan Centre for Social Research mengatakan bahwa nasihat menteri itu hanya akan berfungsi untuk menakut-nakuti turis yang akan datang ke India.

”Perempuan memiliki kebebasan yang lebih besar untuk mengenakan pakaian pilihan mereka di Sungai Veda,” tulis menteri kepala Delhi, Arvind Kejriwal di Twitter. ”India perlu melarang menteri konservatif seperti itu, bukan rok,” tulis pengguna Twitter lainnya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5123 seconds (0.1#10.140)