Iran Ingin Beli Jet Tempur Rusia setelah Punya S-300

Minggu, 28 Agustus 2016 - 00:54 WIB
Iran Ingin Beli Jet Tempur Rusia setelah Punya S-300
Iran Ingin Beli Jet Tempur Rusia setelah Punya S-300
A A A
TEHERAN - Iran mempertimbangkan untuk membeli jet tempur Sukhoi Rusia setelah memiliki sistem rudal pertahanan S-300 dan sukses membuat sistem rudal sendiri Bavar-373. Keinginan Teheran ini disampaikan Menteri Pertahanan Iran Hossein Dehgan, seperti dilansir Gazeta.ru.

“Kami sedang membangun sistem kami sendiri yang mampu mengamankan wilayah udara kami pada tiga tingkatan. Apa yang kurang dari sistem rudal pecegat kami sudah berhasil diatasi dengan pembelian sistem S-300,” katanya.

“Kami sekarang perlu untuk mengkonsolidasikan angkatan udara kami,” lanjut Dehgan, yang dikutip Minggu (28/8/2016). Keinginan Iran untuk membeli pesawat jet tempur Rusia didorong oleh aksi Angkatan Udara Rusia di Suriah.

Teheran memiliki daftar panjang untuk membeli jet-jet tempur dan pesawat pengebom Rusia, termasuk Su-30, Su-34 dan Su-35.

Langkah Iran yang berhasil membuat sistem rudal pertahanan sendiri Bavar-373 telah memicu spekulasi bahwa sistem rudal itu sebagai pesaing sistem rudal S-300 Rusia karena sangat mirip.

Wakil Direktur Center for Strategic and Technology Analysis di Moskow, Kostantin Makiyenko, kepada Gazeta.ru mengatakan, kesuksesan Iran membuat sistem rudal pertahanan sendiri tak bisa dipungkiri karena termotivasi sistem rudal S-300 Rusia.

“Teheran tampaknya berharap untuk memecahkan masalah rudal pertahanan dengan membuat sendiri sistem rudal jarak menengah Bavar-373, itu mulai bekerja setelah Rusia menangguhkan pasokan sistem rudal S-300 setelah penjatuhan sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap Iran pada pertengahan 2010,” katanya.

Namun, pada April 2015, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani sebuah dekrit untuk melanjutkan pengiriman sistem rudal pertahanan S-300 ke Iran di tengah kemajuan yang dicapai dalam perundingan nuklir Iran.

Kontrak pasokan sistem rudal S-300 dari Rusia kepada Iran berlaku pada November 2015.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4390 seconds (0.1#10.140)