Jawab Tantangan NATO, Rusia Gelar Latihan Militer Besar-besaran

Jum'at, 26 Agustus 2016 - 14:06 WIB
Jawab Tantangan NATO, Rusia Gelar Latihan Militer Besar-besaran
Jawab Tantangan NATO, Rusia Gelar Latihan Militer Besar-besaran
A A A
MOSKOW - Rusia telah meluncurkan latihan militer terbesar dalam sejarah ditengah ketegangan yang melibatkan negara itu dengan NATO. Latihan perang itu digelar di sebelah selatan, barat, dan distrik pusat negara itu.

Latihan perang ini melibatkan tentara, angkatan udara, dan angkatan laut. Perintah latihan perang ini datang untuk menanggapi latihan besar-besaran NATO di wilayah Balkan, termasuk 2.000 tentara dari 14 negara yang berkumpul di perbatasan Rusia. Tentara internasional juga sedang mengirim sejumlah peralatan militer ke Georgia, yang pernah diserang oleh Rusia pada tahun 2008.

Dokter militer Rusia, Konstantin Sikov mengatakan, pameran kekuatan senjata negaranya adalah karena meningkatnya ketegangan global. "Intensitas latihan tempur kami tumbuh dalam tiga tahun terakhir. Ini adalah karena, di atas semua, ketegangan militer di dunia. Jadi, saat ini, Turki memasuki perang di Suriah, Amerika Serikat (AS) membangun kelompok di perbatasan kami, dan para pemimpin militer kami mengambil langkah yang tepat," imbuhnya seperti dikutip dari Daily Express, Jumat (26/8/2016).

Menurut Presiden Academy of Geopolitical Problems, jumlah personil latihan militer terbaru Rusia belum pernah terjadi sebelumnya. "Saya yakin bahwa latihan ini adalah yang latihan dengan skala paling besar dalam 1,5 tahun terakhir. Peran angkatan bersenjata di negara itu telah berubah secara dramatis saat ini ada ancaman khusus untuk keamanan negara kita , dan hanya dapat mencegah tentara dan badan keamanan lainnya," kata Leonid Ivashov.

Ia menambahkan bahwa alasan Putin memobilisasi angkatan bersenjata adalah karena negara-negara Barat memompa dunia dengan histeria perang. "Kita harus ingat bahwa ada rencana pelatihan tahunan Angkatan Bersenjata, meskipun, tentu saja, beberapa perubahan yang dibuat dengan cepat. Jika Barat seperti saat ini, pompa histeria perang, jika ada ancaman terorisme di perbatasan kita, penyesuaian yang diperlukan dalam rencana pelatihan tempur Saya berpikir bahwa sidak saat ini adalah kasus seperti itu," tukasnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4767 seconds (0.1#10.140)