'Hapus' Peta Palestina, Google Disebut Ingin Palsukan Sejarah

Selasa, 09 Agustus 2016 - 14:25 WIB
Hapus Peta Palestina, Google Disebut Ingin Palsukan Sejarah
'Hapus' Peta Palestina, Google Disebut Ingin Palsukan Sejarah
A A A
YERUSALEM - Hilangnya peta Palestina dari aplikasi Google Map memicu kemarahan dari wartawan lokal Palestina. Mereka menilai, langkah yang diambil oleh Google sebagai percobaan gagal yang bertujuan memalsukan sejarah dan geografi.

"Ini merupakan bagian dari skema Israel untuk membangun namanya sebagai negara yang sah untuk generasi yang akan datang dan menghapuskan Palestina sekali dan untuk selamanya," begitu pernyataan Forum Wartawan Palestina (PJF) seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (9/8/2016).

Kelompok ini menuntut Google mengembalikan nama Palestina sepenuhnya dari aplikasi Google Map dengan menunjuk semua wilayah Palestina yang diubah sebagai Israel sejak tanggal 25 Juli lalu. "Keputusan itu bertentangan dengan semua norma dan konvensi internasional dengan menyangkal Palestina terhadap hak untuk tanah air dan hanya dirancang untuk memalsukan sejarah dan geografi," kata pernyataan itu.

Seperti diketahui, beberapa hari terakhir dunia maya diramaikan dengan munculnya petisi online yang meminta Google untuk mengembalikan Palestina pada layanan Google Map. Hal ini dikarenakan Google mengganti nama sebagian wilayah yang diakui sebagai milik Palestina menjadi Israel.

Baca juga:
Hapus Peta Palestina, Dunia Kecam Google


Hingga saat ini, lebih dari 150 ribu orang telah menandatangani petisi yang berjudul Google: Masukan Palestina pada peta Anda. Petisi ini menuduh Google telah terlibat dalam pembersihan etnis yang dilakukan pemerintah Israel terhadap Palestina baik sengaja atau tidak sengaja.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3379 seconds (0.1#10.140)