Gorila Harambe Ditembak Mati, Bos Bonbin AS Bilang Pilihan Sulit

Senin, 30 Mei 2016 - 14:04 WIB
Gorila Harambe Ditembak Mati, Bos Bonbin AS Bilang Pilihan Sulit
Gorila Harambe Ditembak Mati, Bos Bonbin AS Bilang Pilihan Sulit
A A A
OHIO - Direktur Kebun Binatang Cincinnati, Ohioa, Amerika Serikat (AS), Thane Maynard, mengatakan pihaknya membuat pilihan yang sulit ketika akhirnya menembak mati gorila bernama Harambe setelah menyeret bocah empat tahun yang jatuh di kandang.

Pembunuhan spesies yang hampir punah ini memicu kecaman warga dunia. Terlebih saksi mata menyatakan bahwa Gorila Harambe berusaha melindungi bocah cilik itu, bukan menyakitinya.

Baca:
Seret Bocah 4 Tahun Gorila Bonbin Cincinnati Ditembak Mati

Publik AS meminta orangtua bocah itu bertanggung jawab atas kematian Gorila Harambe karena lalai mengawasi anaknya.

“(Para pejabat) membuat pilihan yang sulit dan mereka membuat pilihan yang tepat karena mereka menyelamatkan kehidupan anak kecil. Itu bisa saja sangat buruk,” kata Maynard yang mengkhawatirkan nasib bocah tersebut, seperti dikutip BBC, Senin (30/5/2016).

Baca:
Pembunuhan Gorila Harambe demi Selamatkan Bocah Picu Kemarahan

Publik mempertanyakan mengapa pihak Bonbin Cincinnati tidak menggunakan tembakan bius, tapi justru menembak mati satwa langka itu.

Gorila Harambe Ditembak Mati, Bos Bonbin AS Bilang Pilihan Sulit


Menurut Maynard, obat penenang atau bius tidak akan memiliki efek yang cukup cepat. Dia mengakui bahwa anak itu tidak diserang Gorila Harambe saat kejadian, namun dia meyakini nyawa bocah tersebut berisiko.

“Kita semua hancur bahwa kecelakaan tragis yang mengakibatkan kematian gorila yang terancam punah, ini adalah kerugian besar bagi keluarga kebun binatang dan populasi gorila di seluruh dunia,” kata Maynard.

Baca juga:
Gorila Harambe yang Ditembak Mati Justru Coba Lindungi Bocah

Harambe lahir di penangkaran di Texas dan pindah ke Bonbin Cincinnati pada tahun 2014. Harambe sejatinya diandalkan untuk memperbanyak spesies gorilla yang hampir punah.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3263 seconds (0.1#10.140)