Presiden Brazil Sebut Pemakzulan Sebagai Kudeta

Kamis, 19 Mei 2016 - 19:46 WIB
Presiden Brazil Sebut Pemakzulan Sebagai Kudeta
Presiden Brazil Sebut Pemakzulan Sebagai Kudeta
A A A
BRASILIA - Presiden Brazil yang jabatannya ditangguhkan untuk sementara, Dilma Rousseff, menganggap proses pemakzulan yang sedang berlangsung terhadap dirinya adalah upaya kudeta. Pada saat yang sama, tidak ada tanda-tanda gangguan eksternal dalam situasi politik saat ini di Brazil.

"Pemakzulan diatur oleh konstitusi negara kita, tetapi hanya dalam kasus kejahatan (yang dilakukan oleh presiden), seperti kejahatan presiden terhadap konstitusi atau hak asasi manusia. Kami menganggap bahwa itu adalah kudeta, karena tidak ada kejahatan apapun," kata Rousseff dalam wawancara dengan RT.

Rousseff sendiri dituduh menggunakan utang bank negara untuk menutupi defisit APBN. "Semua presiden sebelumnya melakukan hal yang sama. Ini tidak pernah dianggap kejahatan dan tidak akan menjadi kejahatan sekarang. Saat ini ada prasyarat untuk mempertimbangkan itu sebagai kejahatan," katanya seperti disitat dari Sputnik, Kamis (19/5/2016).

Sebelumnya, lewat mekanisme pemungutan suara, Majelis Tinggi Parlemen Brazil memutuskan untuk memulai proses pemakzulan terhadap Rousseff. Ia dituduh menyembunyikan defisit anggaran negara itu menjelang pemilihan ulang 2014.

Wanita berusia 68 tahun itu telah diskors selama 180 hari guna menunggu sidang pemakzulannya. Wakil Presiden Michel Temer ditunjuk menjadi presiden interim selama periode itu.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4829 seconds (0.1#10.140)