Habitat Gajah di Sumatera dan Seluruh Asia Menurun hingga 64%

Minggu, 07 Mei 2023 - 10:25 WIB
loading...
Habitat Gajah di Sumatera dan Seluruh Asia Menurun hingga 64%
Ilustrasi gajah. Foto: Istimewa
A A A
JAKARTA - Habitat gajah di seluruh Asia mengalami penurunan lebih dari 64%. Temuan ini menyoroti perlunya strategi penggunaan lahan dan konservasi yang berkelanjutan.

Dilansir dari Scitech Daily, habitat gajah Asia (Elephas maximus) di seluruh Asia telah menurun lebih dari 64% atau setara dengan 3,3 juta kilometer persegi (1,3 juta mil persegi) sejak tahun 1700.

"Para penulis menyarankan, bahwa hilangnya habitat dari tahun 1700, setelah berabad-abad stabilitas relatif, bertepatan dengan penggunaan lahan era kolonial dan intensifikasi pertanian berikutnya di Asia Selatan," tulis laman itu, dikutip Minggu (7/5/2023).



Gajah Asia hidup di berbagai habitat, termasuk padang rumput dan hutan hujan. Tetapi dengan meningkatnya penggunaan lahan dan habitat yang meningkat manusia, gajah dapat bertentangan dengan manusia.

Untuk menilai distribusi historis habitat gajah dan perubahan penggunaan lahan, data tentang gajah dan faktor lingkungan dapat dimodelkan untuk menyimpulkan kesesuaian habitat di seluruh wilayah dan dari waktu ke waktu.

"Sebuah studi yang diterbitkan dalam laporan ilmiah yang dipimpin oleh UC San Diego yang memeriksa habitat selama berabad-abad mengungkapkan kebutuhan mendesak untuk strategi penggunaan lahan dan konservasi berkelanjutan untuk menghindari bahaya bagi satwa liar dan komunitas manusia," sambungnya.

Dalam penelitian itu juga dilakukan perbandingan area dalam jarak 100 km dari kisaran gajah saat ini di Asia dan menemukan bahwa pada 1700, 100% dari area tersebut dapat dianggap sebagai habitat yang sesuai untuk gajah.



Tetapi pada tahun 2015, kurang dari setengah lahan itu dianggap cocok (48,6%). Mereka menyarankan bahwa daratan China, India, Bangladesh, Thailand, Vietnam, dan Sumatera masing-masing kehilangan lebih dari setengah dari rentang habitat gajah mereka yang sesuai, dengan penurunan terbesar di China (sekitar 94% habitat hilang).

Disusul kemudian oleh India (sekitar 86% habitat yang cocok hilang). Perkiraan tanah di Kalimantan menunjukkan telah mendapatkan habitat yang cocok untuk gajah. Namun, berpotensi konflik antara gajah dan manusia.

"Penting untuk mempertimbangkan sejarah lanskap untuk memahami distribusi gajah di Asia dan untuk membantu mengembangkan strategi penggunaan lahan dan konservasi yang lebih berkelanjutan," pungkasnya.
(san)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1856 seconds (0.1#10.140)