Konflik Israel-Palestina Bisa Menjadi Perang Agama dan Dimanfaatkan ISIS

Sabtu, 13 Februari 2016 - 15:50 WIB
Konflik Israel-Palestina Bisa Menjadi Perang Agama dan Dimanfaatkan ISIS
Konflik Israel-Palestina Bisa Menjadi Perang Agama dan Dimanfaatkan ISIS
A A A
MUNICH - Konflik antara Israel dan Palestina harus segera diselesaikan secara damai karena jika dibiarkan bisa berubah menjadi perang agama dan dimanfaatkan oleh kelompok ISIS.

Hal itu disampaikan Raja Yordanial Abdullah II, kepada para pemimpin dunia di Konferensi Keamanan di Munich, Jerman, pada hari Jumat.

Menurut Raja Abdullah, jika dunia ingin mengalahkan kelompok ekstremis, hal penting yang harus dilakukan adalah mencapai resolusi untuk konflik Israel dan Palestina. Konflik itu, kata dia, seperti “luka bernanah” yang mudah dieksploitasi kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Kita tidak bisa bicara tentang keadilan di dunia tanpa menyelesaikan masalah Palestina dan berjuang untuk negara mereka,” kata Raja Abdullah II. ”Jika ini tidak diselesaikan, seluruh wilayah (negara-negara Timur Tengah) akan meluncur ke konflik agama dan ISIS mengeksploitasi ini,” lanjut dia, seperti dikutip Jerusalem Post.

Konflik Palestina-Israel dapat dan menjadi konflik agama berdimensi global,” imbuh dia. ”Mencapai solusi dua negara harus tetap menjadi prioritas bagi kita semua.

Menteri Pertahanan Israel; Moshe Ya'alon, tidak mengomentari pernyataan Raja Abdullah II meski keduanya melakukan pertemuan di sela-sela Konferensi Keamanan di Munich.

Namun, mereka membahas hubungan bilateral antara Israel dan Yordania, serta perkembangan terbaru di Timur Tengah. Ya’alon dan Raja Abdullah II juga berbicara tentang cara-cara untuk memajukan perundingan Israel dan Palestina.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4917 seconds (0.1#10.140)