Kremlin Marah, Putin Teken Sanksi Ekonomi terhadap Turki

Minggu, 29 November 2015 - 04:53 WIB
Kremlin Marah, Putin Teken Sanksi Ekonomi terhadap Turki
Kremlin Marah, Putin Teken Sanksi Ekonomi terhadap Turki
A A A
MOSKOW - Presiden Rusia, Vladimir Putin, menandatangani keputusan penjatuhan sanksi ekonomi terhadap Turki pada hari Sabtu. Langkah Putin itu, menggarisbawahi dalamnya kemarahan Kremlin terhadap Ankara empat hari setelah Turki menembak jatuh pesawat jet pembom Su-24 Rusia.

Sejumlah poin yang diteken Putin dalam dekrit sanksi ekonomi itu antara lain soal larangan pesawat charter dari Rusia terbang ke Turki. Perusahaan tur juga diminta tidak melayani jasa layanan liburan ke Turki. Bahkan, perusahaan dan warga negara Turki yang memiliki kegiatan ekonomi di Rusia akan dihentikan.

”Keadaan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tantangan dilemparkan ke Rusia yang belum pernah terjadi sebelumnya. Jadi secara alami reaksi sejalan dengan ancaman ini,” kata juru bicara Putin, Dmitry Peskov, beberapa jam sebelum keputusan Putin dipublikasikan, seperti dikutip Reuters, Minggu (29/11/2015).

Seorang pejabat senior Turki mengatakan kepada Reuters bahwa, sanksi hanya akan hanya memperburuk kebuntuan antara Moskow dan Ankara. Kremlin marah lantaran Turki menolak minta maaf atas insiden penembakan pesawat jet pembom Su-24 pada 24 November lalu, yang berimbas pada tewasnya salah satu pilot tempur Rusia.

Peskov melanjutkan, pemimpin Rusia siap menjalani kebuntuan panjang denganTurki, termasuk “memobilisasi” warga Rusia untuk melindungi keamanan mereka dari kegiatan ilegal dan kriminal lainnya.

Di dalam dekrit yang diteken Putin itu, ada juga poin soal barang, perusahaan dan pekerjaan Turki yang akan terpengaruh.

Menurut Peskov, Putin menyadari permintaan Presiden Turki, Tayyip Erdogan yang ingin bertemu dengannya di sela-sela konferensi Paris. Tapi, Putin tidak memberikan tanda-tanda indikasi bahwa pertemuan itu akan berlangsung. Dia menyebut perilaku Angkatan Udara Turki "mutlak kegilaan".

”Tidak ada yang memiliki hak untuk berkhianat menembak jatuh pesawat Rusia dari belakang,” kata Peskov.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Turki pada hari Sabtu menyarankan warga Turki untuk menunda semua perjalanan yang tidak mendesak ke Rusia.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3406 seconds (0.1#10.140)