Pembalasan Rusia, 39 Pengusaha Turki Ditangkap dan Dideportasi

Jum'at, 27 November 2015 - 12:51 WIB
Pembalasan Rusia, 39 Pengusaha Turki Ditangkap dan Dideportasi
Pembalasan Rusia, 39 Pengusaha Turki Ditangkap dan Dideportasi
A A A
MOSKOW - Balas dendam Rusia atas kepada Turki yang menembak jatuh pesawat jet pembom Su-24 sudah dimulai. Dengan “senjata ekonomi”, Rusia menangkap 39 pengusaha Turki dan akan mendeportasi mereka.

Puluhan pengusaha Turki itu ditangkap di wilayah Kuban selatan oleh aparat Layanan Migrasi Rusia ketika mereka menghadiri expo pertanian dengan visa turis.

Analis politik terkemuka, Fyodor Lukyanov, mengatakan bahwa Rusia akan memilih menu respons asimetris untuk melakukan pembalasan terhadap Turki, termasuk lewat sanksi ekonomi dan memberikan bantuan militer kepada musuh Turki, salah satunya kelompok Kurdi. ”Konsekuensi akan menjadi signifikan," kata Lukyanov.

(Baca: Rusia Balas Dendam pada Turki dengan Senjata Ekonomi)

Perdana Menteri (PM) Rusia, Dmitry Medvedev, seperti dilansir Reuters, Jumat (27/11/2015) telah mengeluarkan perintah agar menteri-menteri pemerintah Rusia menyusun langkah-langkah pembalasan ekonomi terhadap Turki.

Kementerian Pertanian Rusia telah mengumumkan untuk mengontrol ketat impor pangan dan pertanian dari Turki. Pengumuman itu muncul di situs Kementerian Pertanian Rusia.”Akan ada pemeriksaan tambahan di perbatasan dalam menanggapi apa yang dikatakan sebagai pelanggaran berulang standar Rusia oleh produsen Turki,” bunyi pernyataan kementerian itu.

Menteri Pertanian Rusia, Alexander Tkachev, mengatakan bahwa sekitar 15 persen dari produk pertanian Turki gagal memenuhi standar Rusia.
Sedangkan Menteri Pembangunan Ekonomi Rusia, Alexey Ulyukaev, melalui Twitter, menulis bahwa sebuah pipa gas dan pembangkit listrik tenaga nuklir Akkuyu, yang merupakan investasi bersama Rusia dan Turki juga jadi target.

Beberapa operator tur Rusia siap membatasi perjalanan ke Turki sebagai tujuan wisatawan Rusia. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menolak minta maaf kepada Rusia atas penembakan pesawat jet pembom Su-24 Rusia di perbatasan Suriah-Turki. Erdogan mengatakan, insiden itu karena kesalahan pesawat tempur Rusia yang melanggar wilayah udara Turki.

Namun Rusia telah menyangkal tuduhan itu. Rusia menegaskan, pesawat tempurnya itu terbang di wilayah udara Suriah dan sedang melakukan operasi militer terhadap kelompok teror.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5159 seconds (0.1#10.140)