Jepang Sebut Kapal Mata-mata China Dekati Pulau Sengketa

Jum'at, 13 November 2015 - 14:06 WIB
Jepang Sebut Kapal Mata-mata China Dekati Pulau Sengketa
Jepang Sebut Kapal Mata-mata China Dekati Pulau Sengketa
A A A
TOKYO - Kementerian Pertahanan Jepang pada Jumat (13/11/2015), mengatakan, kapal mata-mata China terlibat mendekati Kepulauan Senkaku, Laut China Timur yang jadi sengketa Tokyo dan Beijing. Jepang menyatakan, aksi kapal mata-mata China itu merupakan yang pertama kali terjadi.

Menurut kementerian itu, pesawat P-3C kemarin patroli untuk mengintai pergerakan kapal intelijen Dongdiao-class milik China di wilayah perairan di dekat Kepulauan Senkaku. Kepulauan itu juga diklaim China dengan nama Kepulauan Diaoyus.

Jepang dan China telah lama bersengketa atas klaim kepulauan tak berpenghuni itu. Kapal dan pesawat penjaga pantai China kerap beroperasi di dekat kepulauan itu untuk mendukung klaim Beijing sekaligus menguji respons Jepang.

Hubungan antara Jepang dan China mencapai posisi terendah setelah Pemerintah Jepang pada September 2012 membuat kebijakan untuk menasionalisasi beberapa pulau. Meski bersengketa, kedua negara yang jadi dua kekuatan ekonomi raksasa Asia itu telah mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki hubungan.

Seorang pejabat Kementerian Pertahanan Jepang yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan untuk pertama kalinya kapal mata-mata China terpantau berada di dekat pulau-pulau sengketa dan terlihat dari pulau Miyako, Jepang.

”Kami akan melanjutkan kegiatan monitoring kami karena kami memiliki (pengalaman) sebelumnya,” kata pejabat itu. Kementerian Pertahanan Jepang dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Firstpost, mengatakan kapal mata-mata China berulang kali berpindah atau bolak-balik di daerah dekat pulau sengketa sampai Kamis malam. Namun, kapal itu tidak melanggar batas wilayah 12 mil perairan Jepang.

Kementerian itu mengutip situs IHS jane, menyebut kapal tersebut berbobot 6 ribu ton dan dipersenjatai meriam ganda.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4354 seconds (0.1#10.140)