Wanita Bom Seks Ditangkap setelah Bocorkan Skandal Vatikan

Selasa, 03 November 2015 - 09:25 WIB
Wanita Bom Seks Ditangkap setelah Bocorkan Skandal Vatikan
Wanita Bom Seks Ditangkap setelah Bocorkan Skandal Vatikan
A A A
VATIKAN - Vatikan menangkap uskup Spanyol dan tokoh wanita ahli media sosial yang dijuluki “bom seks” setelah dituduh mencuri dan membocorkan dokumen skandal keuangan yang dirahasiakan institusi Vatikan selama tiga tahun.

Kedua orang yang ditangkap adalah uskup Monsignor Lucio Angel Vallejo Balda, 54, yang bertugas di komisi khusus yang dibentuk oleh Paus Fransiskus (Francis) untuk menasehatinya tentang reformasi ekonomi di Vatikan. Serta, anggota komisi lainnya, Francesca Chaouqui yang dijuluki sebagai "bom seks”.

Pihak Vatikan marah dan mengecam publikasi dua dokumen rahasia yang diperoleh dengan cara meretas atau serangan cyber. Media Italia melaporkan, bahwa polisi Vatikan sedang menyelidiki pencurian data dari laptop milik Libero Milone, Kepala Kantor Keuangan Vatikan yang baru.

Meski kedua orang itu telah ditangkap, namun mereka dibebaskan pada hari Senin oleh jaksa Vatikan Roberto Zannotti. Alasannya, keduanya setuju untuk berkolaborasi dengan penyelidik.

Penunjukan Chaouqui oleh Paus Francis sebagai anggota komite ekonomi sejatinya telah membuat sejumlah tokoh Vatikan malu. Terlebih media Italia terlanjur menjuluki wanita itu sebagai “bom seks".

Ahli Vatikan, Sandro Andrea Tornielli, mengatakan bahwa Vallejo Balda dan Chaouqui memang mendapat tempat di komite ekonomi Vatikan.

Kebocoran dokumen rahasia Vatikan bukan sekali ini saja. Pada tahun 2012, sebuah bocoran dokumen rahasia mengungkap pertikaian sengit di eselon tertinggi Gereja Katolik. Sang pembocor dokumen kala itu, Butler Paolo Gabriele dijatuhi hukuman 18 bulan penjara atas tuduhan mencuri memo rahasia kepausan. Tapi, dia diampuni oleh Paus Benediktus, pemimpin Vatikan kala itu.

Pihak Vatikan telah membuat pernyataan resmi atas pembocoran dokumen terbaru soal skandal keuangan Vatikan. ”Sejauh dokumen yang diumumkan untuk hari-hari mendatang, jelas bahwa saat ini juga, sama seperti di masa lalu, mereka adalah buah dari pengkhianatan yang serius terhadap kepercayaan yang diberikan Paus,” bunyi pernyataan Vatikan, seperti dikutip news.com.au, Selasa (3/11/2015).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3710 seconds (0.1#10.140)