Polisi Thailand Selidiki Kedatangan 15 WN Turki

Kamis, 27 Agustus 2015 - 17:22 WIB
Polisi Thailand Selidiki Kedatangan 15 WN Turki
Polisi Thailand Selidiki Kedatangan 15 WN Turki
A A A
BANGKOK - Polisi Thailand tengah menyelidiki kedatangan 15 warga negara Turki ke negara tersebut, sebelum kejadian bom Bangkok. Hal ini dilakukan karena muncul dugaan mereka mempunyai hubungan dengan kelompok minoritas Uighur.

Juru bicara kepolisian Thailand, Prawut Thavornsiri mengakui jika pihaknya tengah menyelidiki kedatangan 15 warga negara Turki dalam waktu dua pekan sebelum ledakan yang menewaskan 20 orang itu terjadi.

"Mungkin ada lebih dari 15 orang warga Turki yang datang, tapi kami menyelidiki apakah mereka bagian dari 15 orang itu," kata Prawut, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (27/8/2015).

"Kami memang memeriksanya, tapi tidak hanya 15 orang itu. Kami tidak memfokuskan diri pada asal negaranya, tetapi kepada individunya," tambahnya lagi.

Pihak kepolisian dan beberapa analis keamanan melihat kemungkinan adanya koneksi antara kelompok minoritas Uighur dengan Turki. Kelompok Uighur adalah minoritas Muslim yang berbicara dengan bahasa Turki. Mereka tinggal di wilayah barat China dan kerap mendapatkan perlakuan represif dari pemerintah Tirai Bambu itu.

Seorang analis keamanan yang berbasis di Bangkok, Anthony Davis mengatakan, kemungkinan ada tiga kelompok yang memiliki motif dan kemampuan untuk melakukan serangan bom Bangkok. Dari ketiganya, yang paling mungkin adalah anggota militan dari organisasi sayap kanan Turki yang disebut The Grey Wolves. "Ini adalah sebuah organisasi sayap kanan pan-Turki paling ekstrim," katanya.

Motif mereka meledakkan bom di Bangkok adalah aksi balas dendam atas tindakan Thailand mendeportasi etnis Uighur ke China. Untuk diketahui, Thailand pada bulan lalu mendeportasi 100 orang warga Uighur ke China. Aksi ini mendapat kecaman dari luas dari kelompok-kelompok hak asasi dan memicu aksi protes di depan kedubes Thailand yang ada di Istanbul, Turki.

"Insiden itu bisa memicu mereka untuk mengambil keputusan yang begitu besar," katanya sembari menambahkan bahwa anggota kelompok The Grey Wolves berada di barisan paling depan saat aksi demonstrasi di depan kedubes Thailand di Istanbul.

Hingga saat ini, kepolisian Thailand belum mampu menangkap pelaku serangan bom Bangkok yang menewaskan 20 orang. Dua belas dari 20 orang yang tewas itu adalah orang asing termasuk warga dari China, Hong Kong, Inggris, Indonesia, Malaysia dan Singapura.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4324 seconds (0.1#10.140)