Australia Bungkam soal Suap, RI Sebut Tak Penting

Kamis, 02 Juli 2015 - 14:31 WIB
Australia Bungkam soal Suap, RI Sebut Tak Penting
Australia Bungkam soal Suap, RI Sebut Tak Penting
A A A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia tidak lagi menunggu klarifikasi resmi dari Pemerintah Australia perihal laporan suap para pejabat Australia kepada para penyelundup manusia. Bagi Indonesia, bungkamnya Australia tidak penting.

Meski Australia bungkam, Pemerintah Indonesia tetap melanjutkan proses hukum kepada para penyelundup manusia, yakni kapten dan para awak kapal yang menerima suap dari para pejabat Australia. Suap yang nilainya ribuan dolar Amerika Serikat itu bertujuan agar para penyelundup manusia itu "membuang" sekitar 65 pencari suaka asal Bangladesh, Sri Lanka dan Myanmar ke wilayah Indonesia.

"Tidak penting, karena ada tidaknya klarifikasi dari Australia, proses hukum masih akan terus berlanjut. Karena, bukti-bukti yang ada sudah cukup untuk menjatuhkan hukuman kepada para ABK (anak buah kapal) tersebut,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Arrmanatha Nassir, Kamis (2/7/2015).

Diplomat Indonesia yang akrab disapa Tata itu, mengatakan, pada saat ini proses hukum terhadap para penyelundup manusia penerima suap itu masih berjalan. Yakni, sudah sampai pada tahap meminta keterangan dari saksi ahli untuk memperkuat dakwaan. "Setelah itu selesai, prosesnya akan segera dibawa ke pengadilan,” ujar dia, saat menggelar briefing mingguan.

Kasus penyuapan ABK dan kapten kapal penyelundup manusia ini sempat membuat hubungan Indonesia dan Australia tegang. Pemerintah Indoensia, melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah menuntut penjelasan Australia soal laporan suap itu, dan jawaban yang diterima tidak memuaskan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5630 seconds (0.1#10.140)