ISIS Klaim Mudah Beli Bom Nuklir Pakistan

Sabtu, 23 Mei 2015 - 15:35 WIB
ISIS Klaim Mudah Beli Bom Nuklir Pakistan
ISIS Klaim Mudah Beli Bom Nuklir Pakistan
A A A
RAQQA - ISIS mengklaim mudah untuk membeli bom nuklir dari Pakistan. Kelompok itu bahkan mengklaim hanya butuh waktu satu tahun untuk membeli senjata nuklir melalui pejabat Pakistan yang korup.

Klaim kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) itu muncul dalam majalah propagandanya, Dabiq. John Ambrose, warga Inggris yang disandera ISIS dalam dua tahun terakhir ikut memberikan analisa dalam majalah itu, terkait mudahnya ISIS membeli senjata nuklir dari Pakistan.

Dalam artikel di majalah itu, ISIS sesumbar telah menyita tank, peluncur roket, hingga sistem rudal anti-pesawat, dari AS dan Iran yang semula dikirim untuk sekutu mereka namun jatuh ke tangan militan ISIS.

“ISIS memiliki miliaran dolar di bank, sehingga bisa untuk membeli perangkat nuklir Pakistan melalui jaringan yang terhubung ke pejabat yang korup di wilayah itu,” bunyi artikel majalah yang dikelola ISIS itu.

”Dan jika tidak bom nuklir, bagaimana dengan beberapa ribu ton peledak amonium nitrat? Itu cukup mudah untuk membuatnya,” lanjut klaim ISIS, seperti dilansir Independent, Sabtu (23/5/2015).

Sementara itu, Anthony Glees, Direktur Pusat Studi Keamanan dan Intelijen di Universitas Buckingham, mengatakan bahwa ide Pakistan untuk menjual senjata nuklir pada ISIS adalah hal yang memiriskan.

”Ini akan menjadi semacam bunuh diri untuk Pakistan, memasok mereka dan bunuh diri untuk kepentingan ISIS. Hal itu akan menyebabkan intervensi militer langsung,” katanya kepada Mail Online.

”Namun ada kemungkinan bahwa ISIS mungkin mencoba untuk mendapatkan senjata nuklir dari suatu tempat, tapi jika demikian, semua lembaga intelijen Barat akan waspada dan mencegah hal itu,” lanjut dia.

“Untuk mendapatkan bahan peledak non-nuklir, memang tidak sulit. Saya tidak percaya ISIS bisa memperoleh senjata nuklir. ISIS sombong. Mereka mengejek baik kita, tak hanya di Barat, tetapi juga negara-negara Timur Tengah lainnya dan mempemalukan Pakistan pada saat yang sama,” lanjut dia.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5366 seconds (0.1#10.140)