Antre Ribuan Jadi Bomber Bunuh Diri, Militan ISIS Ngambek

Sabtu, 23 Mei 2015 - 14:16 WIB
Antre Ribuan Jadi Bomber Bunuh Diri, Militan ISIS Ngambek
Antre Ribuan Jadi Bomber Bunuh Diri, Militan ISIS Ngambek
A A A
RAQQA - Para militan ISIS ngambek karena tidak diberi kesempatan oleh para pemimpin kelompok itu untuk melakukan bom bunuh diri di Suriah. Mereka sempat pindah ke Irak karena untuk jadi bomber bunuh diri di Suriah harus antre ribuan orang.

Keluhan para militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) itu diungkap militan asal Chechnya, Kamil Abu Sultan ad-Daghestani. Para militan ISIS yang kesal menilai para pemimpin ISIS terlalu nepotis. Alasannya, para militan yang dipilih untuk misi bom bunuh diri hanya dari kalangan Timur Tengah yang kenal dekat dengan para pemimpin ISIS.

Menurut Kamil Abu Sultan ad-Daghestani, teman-temannya marah karena harus menunggu lama untuk aksi bom bunuh diri. Keluhan itu di-posting di situs Qonah, sebuah website yang berhubungan dengan sebuah kelompok yang dipimpin Akhmed Chatayev, militan Chechnya yang bertanggung jawab untuk Batalion Yarmouk, kelompok sayap ISIS.

”Amir Akhmed al-Shishani bercerita tentang seorang anak muda yang pergi ke Irak untuk misi bunuh diri dan dia pergi ke sana karena di Syam (Suriah) ada antrean panjang, ribuan orang,” tulis dia, seperti dilansir Daily Mail, semalam.

Namun, lanjut dia, para militan yang ngembek itu akhirnya menyerah dan kembali lagi ke Suriah setelah tiga bulan di Irak.

Dia mengaku menganggumi sosok pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi. Menurutnya, saudara dan putra kedua Baghdadi juga telah menjalankan perintah untuk melakukan bom bunuh diri.

Keluhan itu bukan yang pertama kali muncul. Tahun lalu, militan ISIS asal Inggris, Kabir Ahmed mengatakan kepada BBC Newsnight, bahwa ia telah putus asa untuk bergabung dengan ISIS karena masuk 'daftar tunggu' untuk menjadi seorang pembom bunuh diri.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3232 seconds (0.1#10.140)