4 Cara Gila Warga China Melawan Pengembang

Kamis, 21 Mei 2015 - 15:24 WIB
4 Cara Gila Warga China Melawan Pengembang
4 Cara Gila Warga China Melawan Pengembang
A A A
BEIJING - Cara “gila” warga pemilik bangunan di China dalam melawan pengembang telah jadi sorotan dunia. Mereka tetap mempertahankan bangunanannya meski sudah dikepung jalan raya.

Pekan ini, situs Shanghaiist melansir foto di mana sebuah rumah di Provinsi Sichuan berdiri di gundukan tanah karena menolak hengkang dan melawan pengembang proyek. Kasus di Sichuan itu merupakan kasus keempat cara “gila” warga dalam melawan pengembang.

Secara lengkap, berikut lima kejadian, di mana pemilik bangunan di China menolak hengkang meski sudah dikepung proyek.

1. Rumah di Atas Gundukan di Sichuan
4 Cara


Rumah ini bertengger di atas gundukan dan merupakan rumah terakhir yang tersisa di lingkungan tersebut. Tanah di sekeliling rumah itu, sudah digali mesin-mesin berat untuk sebuah proyek. Si pemilik rumah memilih bertahan, meski harus susah payah untuk mencapai rumah rumah itu.

Media China menjuluki bangunan itu sebagai “rumah kuku”. Pengembang sudah merencanakan proyek pembangunan di lingkungan itu sejak 2004 dan baru dimulai tahun 2014 lalu.

2. Rumah di Kepung Jalan di Henan
4 Cara


Pemilik rumah di Luoyang, Provinsi Henan ini dianggap keras kepala. Dia menolak hengkang, meski rumahnya yang berlantai tiga sudah di kepung jalan raya. Si pemilik diyakini meminta kompensasi lebih pada pemerintah daerah, namun tidak dipenuhi.

3. Rumah di Tengah Jalan di Nanning
4 Cara


Rumah di Nannning, Guangxi, China selatan ini tetap berdiri di tengah jalan. Si pemilik melawan pengembang untuk hengkang. Meski bangunan rumah tidak begitu besar dan sederhana, tapi pengembang proyek tidak kuasa menggusur rumah itu. Media pemerintah China melaporkan rumah itu tetap berdiri di tengah jalan hingga lebih dari satu dekade.

Menurut Nanguo Morning News, pemerintah gagal mengeluarkan izin penggusuran yang tepat untuk pemilik rumah. Sedangkan pemilik rumah menolak menandatangani perjanjian untuk hengkang karena diduga kompensasi tidak sesuai yang diinginkan.

4. Kuburan Tunggal di Tengah Kota Taiyuan
4 Cara


Pada tahun 2012, kuburan tunggal di Kota Taiyuan, Provinsi Shanxi, jadi pemberitaan utama di China. Sebab bertahan di tengah kota, di mana di sekelilingnya telah dibangun proyek infrastruktur. Keluarga mendiang menolak keinginanpengembang untuk merelokasi kuburan itu demi pembangunan. Media China melaporkan, keluarga telah kompensasi sebesar 150.000 dolar untuk bekerjasama.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3760 seconds (0.1#10.140)